EDISI.CO, KEPRI– Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad bersama Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Wahyu Utomo, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jepang, Senin (04/12). Rombongan akan melakukan kunker selama 6 hari hingga Sabtu (09/13).
Adapun beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama kunjungan antara lain yaitu melakukan pertemuan dengan Konjen RI Osaka. Kemudian rombongan melakukan pertemuan dan meeting ke Sakai Senboku Coastal Industrial Estate dan Senboku Port untuk melihat pengembangan industri yang berkelanjutan dan energi terbarukan sekaligus berdiskusi dengan pengelola kawasan terintegrasi tersebut.
Yang tak kalah penting, rombongan melakukan kunjungan ke Ine Fishing Village di Kyoto untuk membahas tentang strategi pengembangan kampung nelayan di daerah pesisir.
Ansar berharap kunker ini dapat membawa hasil yang positif bagi pembangunan dan kemajuan Kepri di masa depan.
“Kita berharap dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan Jepang, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan. Kita juga berharap dapat meningkatkan hubungan persahabatan dan kepercayaan antara Kepri dan Jepang.”
Baca juga: BI Cabut Uang Logam Tahun Emisi 1991, 1993 dan 1997 dari Peredaran
Ikut dalam rombongan, Bupati Karimun, Aunur Rafiq; Bupati Bintan, Roby Kurniawan; Deputi I Badan Pengusahaan (BP) Batam; serta Kepala Badan Pengusahaan Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang. Selama kunjungan kerja tersebut rombongan didampingi oleh Konsulat Jenderal (Konjen) RI Osaka.
Ansar mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan benchmarking pengembangan pelabuhan, kawasan industri dan pengembangan pariwisata serta budaya, serta pengembangan daerah pesisir.
“Ini sangat penting guna menjajaki peluang kerjasama pengembangan dan investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang,” ucapnya.
Lebih jauh, Ansar juga menyampaikan bahwa kunker ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan potensi Kepri sebagai destinasi wisata dan investasi yang menarik bagi Jepang.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Kepri memiliki banyak keunggulan, baik dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun infrastruktur. Kita juga ingin belajar dari Jepang tentang bagaimana mereka mengelola kawasan industri dan pelabuhan yang ramah lingkungan dan efisien” tuturnya.