EDISI.CO, BATAM– Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mohammad Mahfud MD, menghadiri kampanye akbar yang dilaksanakan TKD Ganjar-Mahfud Kepri di Kota Batam pada Minggu (4/2/2024). Kampanye Akbar yang terlaksana di Lapangan Parkir Gelanggang Olahraga (Gelora) Temenggung Abdul Jamal, Mukakuning, Batam sekitar pukul 12.30 WIB itu, Mahfud menyinggung ihwal lapangan pekerjaan dan perampasan tanah masyarakat yang terjadi di Kepulauan Riau (Kepri).
Mahfud menyatakan persoalan tanah dan lapangan pekerjaan masuk dalam 21 masalah yang menjadi fokus mereka jika nantinya menang dalam pemilu yang 10 hari lagi menuju masa pencoblosan.
Di Batam, kata Mahfud, ia mendapatkan laporan ada banyak persoalan pekerja. Perlakuan-perlakuan yang tidak adil terhadap kaum pekerja.
“Oleh sebab itu, kebutuhan Rakyat Batam tentang kesejahteraan para pekerja di tempat-tempat industri, baik yang merupakan investasi asing, maupun investasi dalam negeri akan kami tertibkan dan luruskan semuanya,” kata Mahfud.
Sementara untuk perihal perampasan tanah masyarakat, Mahfud tidak menjelaskan lebih lanjut. Terkait hal ini, Masyarakat Pulau Rempang yang masuk dalam adminstrasi Kota Batam, tengah mengalami persoalan agraria, imbas dari rencana pengembangan Pulau Rempang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Proyek dengan nilai sekitar Rp381 triliun ini mengakibatkan ribuan warga yang bermukim di kampung-kampung di Pulau Rempang terancam penggusuran.
Baca juga: Mahfud MD akan Sambangi Batam Minggu Ini
Masyarakat Pulau Remoang meyakini ruang hidup yang mereka tinggali secara turun-temurun hingga saat ini, adalah hak. Sementara pemerintah berkeyakinan bahwa masyarakat di sana menempati tanah yang pengelolaannya dipegang oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.
“Saya tahu juga, di sekitar Kepulauan Riau, bahkan di seluruh Indonesia, yang banyak tanah-tanah masyarakat adatnya banyak yang dirampas dan diduduki secara tidak benar. Ini semua juga sudah menjadi perhatian dari pasangan Ganjar-Mahfud yang telah meneruskan dalam 21 program unggulan.”
Lebih lanjut, Mahfud juga menyinggung komitmen pihaknya melakukan pemberantasan Korupsi. Pemberantasan Korupsi yang baik akan membawa pengaruh pada kesejahteraan masyarakat.
“Saudara-saudara, seandainya di Indonesia ini tidak ada korupsi, mungkin orang miskin sudah habis. oleh sebab itu, ke depan saudara sekalian, kita harus bersama-sama memerangi korupsi.”