
Menteri Transmigrasi saat berkunjung ke rumah relokasi untuk masyarakat terdampak PSN Rempang Eco City di Kampung Tanjung Banon pada Rabu (26/2/2025) siang-Edisi/bbi.
EDISI.CO, BATAM– Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman Suryanagara, memaparkan rencana program transmigrasi lokal untuk masyarakat Pulau Rempang yang terdampak PSN Rempang Eco City. Paparan itu ia sampaikan saat berkunjung ke rumah relokasi untuk masyarakat terdampak PSN Rempang Eco City di Kampung Tanjung Banon pada Rabu (26/2/2025) siang.
Rencana transmigrasi lokal ini, kata dia, adalah ikhtiar pemerintah untuk menyelesaikan persoalan penolakan atas rencana penggusuran atau relokasi yang terus disuarakan masyarakat Pulau Rempang.
Transmigrasi lokal yang dimaksudkan Iftitah adalah penciptaan ekosistem ekonomi baru dengan memanfaatkan penduduk setempat. Kalau relokasi hanya memindahkan orang, memindahkan rumah, konsep transmigrasi lokal adalah memindahkan kehidupan masyarakat.
Nantinya, Kementerian Transmigrasi akan bertanggung jawab terhadap rumah tinggal; pekerjaan; juga pendidikan masyarakat.
“Jadi betul-betul kepada ekosistem sosial budayanya juga kita perhatikan, itulah transmigrasi ke depan.”

Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman Suryanagara, saat berkunjung ke kawasan rumah relokasi di Kampung Tanjung Banon di Pulau Rempang pada Rabu (26/2/2025)-Edisi/bbi.
Kedatangannya di Pulau Rempang, lanjutnya, adalah bentuk dari persiapan untuk mematangkan rencana transmigrasi lokal di sini. Kemudian, Kementerian Transmigrasi akan berkantor di Pulau Rempang, setelah nantinya mendapatkan kewenangan dalam PSN Rempang Eco City. Baik menteri, wakil menteri, maupun pejabat setingkat eselon satu atau eselon dua.
Terhadap masyarakat Pulau Rempang yang menolak rencana transmigrasi lokal itu, Iftitah tidak mempermasalahkannya. Ia mengatakan penolakan itu adalah hak warga dan harus dihargai.
“Kalau masih ada penolakan, tidak apa-apa. Tidak apa-apa, kita harus menghargai. Hak yang tidak mau.”
Iftitah menekankan pihaknya akan mengedepankan dialog. Sebagai solusi atas kesalahpahaman atau tidak sepakatnya warga, yang ia yakini menjadi sebab penolakan relokasi selama ini, ataupun rencana transmigrasi lokal yang baru digaungkan.
Lebih jauh, Iftitah memastikan pihaknya hadir untuk bersinergi. Melengkapi kerja yang sebelumnya sudah dilakukan kementerian lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Iftitah sampai ke Kampung Tanjung Banon sekitar pukul 13.00 WIB. Di sana ia berbincang dengan tim dari Badan Pengusahaan (BP) Batam dan warga yang sudah setuju dan pindah ke rumah relokasi.
Ia mendapat informasi terkait sertifikat rumah yang belum diterima warga, padahal mereka sudah lama pindah. Juga terkait dengan fasilitas rumah ibadah.
Atas keluhan tersebut, Iftitah langsung berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN. Menjanjikan sertifikat akan segera terbit.
Demikian juga dengan rumah ibadah, yang akan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan ibadah.
Di simpang empat yang menghubungkan Kampung Pasir Panjang, Sembulang dan Dapur Enam, tepatnya di Kampung Sungai Buluh, warga yang menolak rencana penggusuran akibat PSN Rempan Eco City, menunggu. Mereka membawa spanduk berisi pesan penolakan atas rencana penggusuran.
Seusai dari agenda di rumah relokasi, rombongan Iftitah sempat berhenti dan menemui warga yang terus berjuang mempertahankan ruang hidup mereka. Ia menemui warga yang berdiri di tepi jalan dengan spanduk di tangan.
“Panjang umur pak, dengarkan kami rakyat bapak, kami mohon pak,” kata Roziana, salah satu warga di sana.
Miswadi, warga lain yang juga hadir, mengatakan Iftitah menyampaikan bahwa pihaknya merencanakan program transmigrasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco City. Menggantikan kebijakan relokasi yang saat ini ditentang oleh masyarakat yang ia temui itu.
Miswadi menuturkan pihaknya tetap dengan pendirian awal, bahwa mereka menolak penggusuran.
“Kami tetap menolak direlokasi. Kami menolak transmigrasi lokal. Kami bilang transmigrasi lokal dan relokasi itu sama.”
Dalam potongan video saat bertemu dengan warga yang menolak penggusuran, Iftitah menyampaikan terimakasih atas aspirasi warga. Ia menyampaikan ingin betul-betul mengakomodasi hak warga.
Ia juga mengaku sudah menyampaikan kondisi masyarakat Rempang pada Presiden Parbowo Subianto. Pihaknya menawarkan diri untuk datang ke rempang dan mencari solusi atas persoalan yang terjadi di Pulau Rempang. Salah satu yang ditawarkan adalah konsep transmigrasi lokal.

Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman Suryanagara, saat menemui warga Pulau Rempang yang menolak rencana penggusuran akibat PSN Rempang Eco City-Edisi/ist.
Lebih lanjut, Iftitah menjelaskan ia sengaja turun menemui warga, sebagai penghargaan untuk warga yang menyampaikan aspirasi saat kedatangannya itu. Padahal ia mengaku belum punya otoritas atau kewenangan.
Terkait dengan rencana kebijakan transmigrasi lokal untuk warga, Iftitah mengatakan ia menghargai pilihan warga yang belum mau pindah. Karena transmigrasi itu harus dilakukan secara sukarela sesuai undang-undang.
“Makanya nanti saya sampaikan saya akan berjalan dengan cara saya. Yang penting kita tidak saling ganggu. Pada saatnya kita duduk bareng, saya akan sering datang kalau saya sudah punya otoritas.”