
Penanaman bibit Mangrove secara simbolis. Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sei Jang Duriangkang Kepulauan Riau, Haris Sofyan Hendriyanto dan Pendiri Akar Bhumi Indonesia, Hendrik Hermawan memimpin proses penanaman-Edisi/ist.
EDISI.CO, BATAM– 13 Anggota Komisi IV DPR RI bertandang ke Shelter NGO Akar Bhumi Indonesia di Pancur Pelabuhan, Batam pada Jumat (20/6/2025). Kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis ini, dibarengi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Kehutanan (PDASRH), Dyah Murtiningsih dan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Ade Tri Ajikusumah.
Rombongan tiba di Shelter Akar Bhumi Indonesia sekitar pukul 15.45 WIB. Lalu melakukan penanaman bibit Mangrove secara simbolis di sana. Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sei Jang Duriangkang Kepulauan Riau, Haris Sofyan Hendriyanto dan Pendiri Akar Bhumi Indonesia, Hendrik Hermawan memimpin kegiatan penanaman secara simbolis ini.
Seusai penanaman, rombongan kemudian menggelar pertemuan singkat di sana.
Ditemui seusai pertemuan, Abdul Kharis menuturkan upaya rehabilitasi harus terus dilakukan dengan melibatkan banyak pihak.
“Ini tidak bisa sehari jadi. Prosesnya harus terus menerus untuk memperbanyak daerah yang tertutup.”
Haris melanjutkan, terkait aduan yang masuk ke Komisi IV, termasuk yang bersumber dari Akar Bhumi Indonesia, langsung dikoordinasikan dengan mitra Komisi IV DPR RI, salah satunya adalah Kementerian Kehutanan.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis-Edisi/bbi
Dirjen PDASRH, Dyah Murtiningsih, mengatakan secara nasional ada 4,4 juta Mangrove existing. Dari jumlah itu, ada 300 ribu hektar Mangrove jarang dan sedang yang perlu rehabilitasi. Tidak hanya dalam kawasan hutan, tetapi juga di luar kawasan hutan.
“Selama ini rehabilitasi tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari swasta melalui CSR dan partisipasi masyarakat.”
“Kami berharap rehabilitasi ini tidak hanya jadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi semua pihak,” tambahnya.

Dirjen PDASRH, Dyah Murtiningsih (Kiri)-Edisi/bbi.
Baca juga: Grand Mercure Batam Centre Ambil Bagian Bersih-Bersih Sampah di Tanjung Uma
Sementara itu, Pendiri Akar Bhumi Indonesia, Hendrik Hermawan, mengatakan kehadiran 13 Anggota Komisi IV DPR RI ke Batam, khususnya Shelter Akar Bhumi Indonesia, adalah wujud keseriusan Akar Bhumi Indonesia menjaga lingkungan di Kepri. Bahwa kolaborasi lintas sektor untuk lingkungan lebih baik adalah keniscayaan.
Ke depan, Akar Bhumi Indonesia akan lebih aktif lagi menjalin komunikasi dengan pihak terkait. Sehingga pengawasan terhadap potensi kerusakan lingkungan bisa berjalan lebih maksimal.
“Kunjungan 13 Anggota DPR RI ke Shelter Akar Bhumi Indonesia ini adalah upaya Akar Bhumi Indonesia untuk memperkuat sinergi dalam menjaga lingkungan Kepri.”