EDISI.CO, BATAM- Kronologi kecelakaan kapal pembawa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tujuan Malaysia di perairan Pulau Putri, Kecamatan Nongsa, Batam, sebagaimana keterangan dari tim search and rescue (SAR) Tanjungpinang adalah sebagai berikut.
Baca juga: Kapal PMI Ilegal Kecelakaan Laut di Pulau Putri Batam, 23 Orang Selamat, 7 Masih Hilang
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Slamet Riyadi, dalam keterangan yang diterima pada Jumat (17/6/2022) mengatakan telah terjadi Kecelakaan laut speedboat dengan dua mesin 200 PK membawa TKI ilegal berjumlah sekitar 30 orang. Kecelakaan ini terjadi karena speedboat menabrak kayu dan tenggelam.
- Sekira pukul 20.03 WIB, Iwan, Nelayan yang tengah menjaring dengan kapal jenis pompong miliknya yang kebetulan ada di seputaran lokasi kejadian, melihat dan menolong para korban kecelakaan laut. Perihal speedboat karam, langsung diinfokan kepada TNI AL (Dantim Intel Lantamal IV).
- Pukul 20.05 WIB Dantim Intel Lantamal IV meneruskan informasi kejadian tersebut ke Lanal Batam untuk melaksanakan aksi.
- Pukul 20.50 WIB, Unsur cepat RHIB 02 berangkat dari dermaga 99 bergerak menuj lokasi kecelakaan pada posisi 01⁰14’58.2⁰ N – 104⁰04’46.4⁰E.
- Pukul 21.20 WIB, Tim SAR RHIB 02 menemukan 16 korban yang semuanya laki-laki di kapal milik nelayan.
- Pukul 21.25 WIB, seluruh korban dipindahkan ke RHIB 02 bergerak menuju dermaga 99.
- Pukul 22.03 WIB, KRI Celurit 641 tiba di lokasi untuk melaksanakan operasi SAR.
- Pukul 22.10 WIB, ke 16 korban kecelakaan dibawa ke Mako Lanal Batam untuk dilaksanakan pengecekan kondisi kesehatan.
- Pukul 22.44 WIB, RHIB 01 tiba di Dermaga 99 dengan membawa 5 korban yang sebelumnya sudah diturunkan di darat wilayah Kecamatan Nongsa.
- Pukul 22.35 WIB, 5 korban tiba di BP Lanal Batam untuk melaksanakan pengecekan kondisi kesehatan.
- Pukul 23.45 WIB, RHIB 02 tiba didermaga 99 dengan membawa 2 TKI dan langsung dibawa ke Lanal Batam untuk pemeriksaan kesehatan.
Selamet melanjutkan, dari 30 TKI Ilegal yang menjadi korban, satu diantaranya adalah perempuan. Dari 23 korban yang saat ini telah diselamatkan,satu diantaranya dibawa ke RS Budi Kemuliaan kota Batam karena mengalami sesak napas akibat kebanyakan minum air laut.