EDISI.CO, NASIONAL– Penggunaan format baru Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 112/PMK.03/2022. NPWP format baru ini masih digunakan pada layanan administrasi perpajakan secara terbatas sampai dengan tanggal 31 Desember 2023 mendatang.
Baca juga: Tentang Rajamala, Maskot ASEAN Para Games 2022 di Solo
Seperti termuat dalam laman indonesiabaik.id edisi Sabtu, 30 Juli 2022, terdapat tiga format baru NPWP yang berlaku sejak tanggal 14 Juli 2022, seperti berikut:
- Bagi wajib pajak orang pribadi (WP OP) yang merupakan penduduk menggunakan NIK. Penduduk adalah warga Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
- Bagi WP OP bukan penduduk, wajib pajak badan, dan wajib pajak instansi pemerintah menggunakan NPWP format 16 (enam belas) digit.
- Bagi wajib pajak cabang menggunakan Nomor Identitas Tempat Kegiatan Usaha.
Bagi WP OP penduduk yang saat ini sudah memiliki NPWP, NIK sudah langsung berfungsi sebagai NPWP format baru atau berstatus valid. Namun, masih ada kemungkinan NIK WP berstatus belum valid. Hal ini dikarenakan adanya data wajib pajak yang belum padan dengan data kependudukan.
Baca juga: Di Bawah Malaysia, Indonesia Peringkat Kedua Wisata Halal Terbaik Dunia 2022
Misalnya saja, alamat tempat tinggal yang berbeda dengan data kependudukan. Dengan begitu, DJP akan melakukan klarifikasi bagi NIK yang statusnya belum valid melalui DJP Online, e-mail, kring pajak, dan/atau saluran lainnya.
Sementara itu, bagi WP selain OP tinggal menambahkan angka 0 di depan NPWP lama atau format 15 digit, dan bagi WP cabang akan diberikan Nomor Identitas Tempat Kegiatan Usaha oleh DJP.