EDISI.CO, OLAHRAGA– Tim Nasional (Timnas) U-16 tampil memukau dan memastikan satu tempat di Semifinal dalam gelaran Piala AFF U-16 2022 Yang berlangsung di Yogyakarta. Tim asuhan Bima Sakti tersebut berhasil sapu bersih tiga kemenangan di fase grup, melawan Vietnam 2-1. Sebelumnya; Filipina dihajar 2-0 dan Singapura dihancurkan dengan 9-0.
Pelatih Tim U-16 Indonesia, Bima Sakti Tukiman, menuturkan aspek nonteknis yang berkaitan dengan stabilitas emosi para pemain menjadi perhatian tim pelatih. Selain membuat aturan yang mendorong disiplin para pemain, aspek ibadah juga menjadi fokus untuk bisa dijalankan para pemain secara bersama-sama.
“Seperti penggunaan telepon seluler kami batasi. Selain itu juga menjaga disiplin mereka dengan ibadah bersama-sama. Kemudian untuk yang nonmuslim, setiap hari minggu kami memberi kesempatan ke gereja, kami siapkan kendaraan,” kata Bima Sakti seperti termuat dalam laman pssi.org edisi 7 Agustus 2022.
“Contoh lain untuk Krisna (I Komang Ananta Krisna Putra) setiap minggu kita antar dia naik mobil ke Pura. Terpenting adalah itu, ibadah mereka. Kami juga edukasi ke pemain untuk jangan cepat puas, jangan sombong,” imbuhnya.
Baca juga: Debut Erling Haaland di Manchester City, Cetak 2 Gol dalam 65 Menit
Lebih lanjut, Bima Sakti juga berinisiatif menempatkan foto orangtua para pemain di ruang ganti. Inisiatif itu agar para pemain yang memang masih sangat dekat dengan orangtua mereka bisa terus mengingat orang terdekatnya.
“Melihat mental dan emosi anak-anak ini yang masih labil, serta kadang suka mengingat orang tua mereka. Maka saya dan tim pelatih serta ofisial sepakat untuk menaruh foto-foto orang tua para pemain di ruang ganti pemain. Agar mereka bisa terus mengingat kedua orang yang telah melahirkan dan membesarkan mereka selama ini, serta berdoa untuk kedua orang tuanya,” tutur Bima.
Baca juga: Bagan Juara Turnamen Air Raja Cup 2022, Tanjung Talok di Tempat Ketiga
Terkait dengan persiapan menyelesaikan laga di turnamen ini, Bima Sakti mengatakan timnya harus tetap fokus menatap dua pertandingan sisa, semifinal dan final. Dia juga tak ingin para pemain terlalu terbawa dengan euforia kemenangan.
“Saya pikir ini pembelajaran untuk pemain. Kami sebagai tim pelatih dan ofisial sudah mengedukasi mereka, memberi ilmu kepada mereka, memosisikan diri kami sebagai orang tua, kakak, atau teman bagi mereka. Bukan hanya ilmu bola saja, tapi di luar lapangan itu sangat penting agar mereka bisa belajar,” jelas Bima.