![](https://i0.wp.com/edisi.co/wp-content/uploads/2022/09/serap-aspirasi-buruh-wamenaker-gelar-pertemuan-dengan-19-konfederasi-serikat-pekerja-nvg.jpg?fit=732%2C488&ssl=1)
Wamenaker Afriansyah Noor. Dok; Ist
EDISI.CO, NASIONAL– Wakil Menteri Ketenagakerjaan ( Wamenaker ) Afriansyah Noor mengatakan, perlunya keterlibatan seluruh stakeholder dalam menyikapi isu-isu penting terkait dengan ketenagakerjaan di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat menggelar pertemuan dengan 19 konfederasi serikat pekerja di kantornya, Rabu (28/9), seperti termuat dalam laman Kemnaker.
“Akhir-akhir ini kita menghadapi berbagai tantangan terkait dunia ketenagakerjaan. Untuk itu, saya perlu menjalin komunikasi, termasuk dengan teman-teman di konfederasi agar saya bisa mendapat informasi yang akurat tentang apa yang terjadi, dan apa yang menjadi aspirasi teman-teman buruh dan pekerja,” tutur Afriansyah.
Baca juga: Survei CSIS: DPR RI Jadi Lembaga Negara Paling Tidak Dipercaya Anak Muda
“Saya sangat terbuka pada informasi-informasi, keluhan, usulan-usulan program, dan lain-lain dari konfederasi serikat ini,” sambungnya.
Afriansyah juga meminta agar semua elemen pekerja atau buruh, melakukan dialog sosial untuk semua persoalan. Sehingga, semua bisa berjalan dengan baik untuk pekerja, pengusaha, investor, dan negara.
Baca juga: Kemenhub Tingkatkan Kualitas Marine Inspector Jelang Nataru
Sementara, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia, Jusuf Rizal mengutarakan kritik terkait masih lemahnya pengawasan Kemnaker pada konflik- konflik antara pekerja atau buruh dengan pengusaha.
“Pengawasan Kemnaker pada dinas-dinas lemah, terutama dalam menyelesaikan konflik antara buruh dengan pengusaha. Fakta di lapangan, banyak dinas ketenagakerjaan lebih berpihak kepada pengusaha daripada buruh,” ucap Rizal.
Pandemi Covid-19 juga masih dianggap menjadi masalah yang krusial bagi serikat-serikat pekerja atau buruh. Banyak perusahaan terdampak yang melakukan PHK terhadap pekerjanya, dan kemudian berimbas pada berkurangnya anggota bahkan pembubaran organisasi.