EDISI.CO, HIBURAN– Di Glasgow, Skotlandia, ada sebuah kelab malam yang unik. Namanya, SWG3. Tempat itu menjadi favorit orang-orang untuk berdansa. Menjadi menarik ketika pengelolanya begitu jenius mengubah panas tubuh orang-orang yang dihasilkan saat berjoget dikonversi menjadi energi.
Dilansir dari The Guardian dan Oddity Central, Sabtu (22/10), SWG3 kerap menyelenggarakan beberapa pesta dansa terbesar di Glasgow. Ribuan orang datang dan berkumpul serta menari sepanjang malam.
Baca juga: Pasukan Gabungan hingga Operasi Khusus untuk Amankan Piala Dunia 2022
Para penari tidak hanya akan membakar energi dengan mengeluarkan gerakan tetapi juga membantu agar ruangan tetap hangat atau sejuk, tergantung musim.
Teknologi unik ini disebut Bodyheat. Bodyheat pada dasarnya adalah sebuah lantai dansa yang mampu mengonversi panas tubuh penari menjadi energi. Sistem inovatif ini telah dibuat selama tiga tahun dan merupakan proyek bersama SWG3 dan startup energi panas bumi TownRock Energy.
Baca juga: Jokowi Diundang Presiden FIFA Hadiri Piala Dunia 2022 di Qatar
Adalah Andrew Fleming-Brown, bos pengelola SWG3 yang terpikir terobosan ‘gila’ ini.
“Kami menyadari bahwa audiens kami sebetulnya bisa menjadi sumber energi melalui panas dari dalam tubuh mereka,” ujarnya.
Ide ini kemudian ia ceritakan kepada David Townsend. Kebetulan, David memiliki perusaahaan startup energi yakni TownRock Energy. Andrew meminta David untuk meneliti bagaimana caranya panas tubuh manusia bisa diubah menjadi energi dalam satu ruangan.
Hanya dalam waktu satu tahun, mereka mengembangkan dan membangun Bodyheat: sebuah sistem yang menyediakan energi bebas karbon dengan menyimpan panas dari pengunjung SWG3.
“Bodyheat adalah mimpi gila yang lahir dari latar belakang klub yang panas, energi panas bumi, lalu menyatukan keduanya,” kata David.
“Mimpi ini sekarang menjadi sistem energi yang berfungsi dan kompleks yang diharapkan dapat menginspirasi banyak bisnis dan di tempat lain untuk mencapai net zero karbon,” tambahnya.
David menargetkan sistem Bodyheat harus bisa menghemat 70 ton CO2 per tahun setelah beroperasi penuh. Saat ini, SWG3 mampu memberikan hawa panas maupun dingin kepada pengunjung dengan tanpa karbon.
SWG3 resmi diluncurkan pada 6 Oktober lalu. Bodyheat dipasang di dua ruang acara terbesar di dalam kompleks SWG3 – Galvanizers dan Studio TV – serta di lobi kelabnya.
Saat mulai diperkenalkan, ruangan Galvanizers ramai dipadati pengunjung untuk berdansa. Ruangan ini memiliki kapasitas 1.250 orang dan dapat menghasilkan 800 kilowatt per jam dalam panas.
Lantas, bagaimana cara kerjanya? Untuk mendinginkan ruangan, alat khusus yang dipasang di langit-langit menghisap panas tubuh pedansa melalui pipa.
Pipa kemudian mengalirkan hawa panas pedansa ke ruang pengolahan yang ditempatkan di belakang tempat tersebut. Setelah itu, hawa panas tersebut dipompa ke 12 lubang bor mini panas bumi sedalam 152 meter.
Lubang bor menyalurkan panas hingga ke lapisan batuan dasar yang berfungsi seperti baterai termal, menyimpan panas sampai diperlukan untuk menghangatkan area yang kurang padat di tempat tersebut.
Jika pemanasan diperlukan segera, misalnya di lobi di tengah musim dingin, sistem sekunder dapat memindahkan panas langsung dari satu ruang ke ruang lain.
“Ketika para penonton mulai menari, kecepatan sedang, hingga mulai cepat, mungkin mampu menghasilkan 250W. Tetapi jika ada performance dari seorang DJ yang membuat semua orang melompat-lompat, Bodyheat bisa menghasilkan energi panas mencapai 500-600 watt,” kata David.
Harus diakui investasi untuk menciptakan Bodyheat ini begitu besar. Andrew mengatakan, bahwa sistem pemanas atau pendingin konvensional akan menelan biaya sekitar 90 persen lebih rendah dari sejumlah USD 670 ribu yang diinvestasikan ke Bodyheat. Tetapi akan terjadi penghematan tagihan listrik dan tentunya investasi mampu kembali sekitar lima tahun.
Terlepas dari Bodyheat, menggunakan penonton untuk menghasilkan energi ramah lingkungan kini semakin populer.
Mungkin contoh paling terkenal datang dari Coldplay, yang melakukan tur dunia dalam tema album Music of the Spheres-nya. Saat pertunjukan terdapat semacam pusat energi di dalam stadion.
Di pusat energi itu, terdapat 44 lantai dan 15 sepeda kinetik. Alat ini mendorong penonton untuk berpartisipasi dalam menghidupkan pertunjukan.
Setiap lantai dapat menghasilkan energi hingga 35 watt. Bagaimana tertarik membuatnya?