EDISI.CO, OLAHRAGA- Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 terus menuai kritik. Padahal event bakal berlangsung kurang dari satu bulan. Kali ini datang dari legenda Liverpool, Jami Carragher.
Carragher menilai piala dunia di Timur Tengah ini terlalu dipaksakan.
Baca juga: Messi Izin Cabut Lebih Awal dari PSG untuk Persiapan Piala Dunia 2022
“Karena banyak alasan, penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia itu merupakan tindakan yang korup,” ujar Carragher, dikutip dari CBS Sport, Senin (7/11).
Menurut Carragher, sejak awal Qatar memang tidak layak menggelar Piala Dunia. Namun FIFA seakan tutup mata dengan hal itu dan mengakomodir kepentingan Qatar sehingga para pemain yang menjadi korbannya.
Baca juga: 4 Big Match Piala Dunia 2022 di Babak Penyisihan, Cek Jadwalnya
“Saat mereka pertama kali terpilih, mereka mengkampanyekan Piala Dunia [2022] akan digelar di musim panas. Namun kita semua tahu mustahil untuk menggelar Piala Dunia di musim panas karena temperatu di Qatar yang sangat tinggi,” sambung Carragher.
“Sekarang turnamen ini digeser ke pertengahan musim kompetisi yang sedang berjalan. Kita bisa lihat banyak pemain yang sudah lama bermimpi bermain di Piala Dunia harus meninggalkan mimpi mereka karena cedera seperti yang terjadi pada Son [Heung-Min],” ujarnya.
“Thierry (Henry) baru saja menyebut Gavi, pemain seluruh Eropa dan dunia bisa cedera. Cedera sepuluh hari akan membuat pemain absen di Piala Dunia, yang seharusnya tidak terjadi, dan semua dimulai dengan pemberian FIFA,” tambah Carragher.
Banyak Pemain Cidera
Pernyataan yang dilontarkan Carragher itu bukan tanpa alasan. Pasalnya sejauh ini sudah banyak pemain-pemain top yang tumbang akibat cedera, akibat pemaksaan jadwal Piala Dunia 2022 tersebut yang digelar di tengah musim.
Salah satunya adalah bintang Korea Selatan Son Heung-min. Sang penyerang baru-baru ini mengalami cedera dan hampir dipastikan absen di gelaran Piala Dunia 2022.
Tidak hanya Son, beberapa bintang top lain seperti N’Golo Kante, Paul Pogba, Diogo Jota juga batal mengikuti turnamen akbar ini akibat cedera yang disebabkan jadwal padat yang mereka hadapi di level klub dalam 3 bulan terakhir.
Isu HAM
Sebelum memberikan kritik pedas mengenai absennya beberapa pemain bintang di Piala Dunia 2022, Carragher juga mengutarakan beberapa kritik pedas lainnya. Salah satunya mengenai isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Qatar.
Proyek Piala Dunia 2022 Qatar diyakini menewaskan 6.500 pekerja imigran untuk membangun infrastruktur di sana. Wajar saja mengingat terlalu banyak infrastruktur yang belum memadai sehingga membutuhkan banyak pekerjaan dengan waktu singkat.
Hal ini belum lagi ditambahkan dengan aturan ketat pemerintah Qatar mengenai pelarangan aktivitas LGBTQ+. Aturan tersebut tentu saja membuat para penonton LGBTQ+ merasa terancam keselamatannya selama Piala Dunia 2022 digelar.
Ribuan penggemar juga diprediksi tidak akan menghadiri Piala Dunia 2022 mengingat biaya hotel dan makanan yang sangat mahal. Mahalnya harga ini tentu saja memberatkan sebagian penggemar yang ingin menonton tim kesayangannya langsung di Qatar.