
Abu vulkanik gunung Semeru. Dok; Ist.
EDISI.CO, NASIONAL– Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada mengatakan, status gunung api Semeru masih berada di level 4 atau awas. Dia menyebut, hingga hari ini aktivitas vulkanik dan krisis kegempaan Semeru masih sangat tinggi.
“Untuk level 4 ini Semeru berdasarkan hasil analisis dan evaluasi aktivitas vulkaniknya masih dalam krisis kegempaan dan masih sangat tinggi, terutama di aktivitas aktivitas di kawah, potensi terjadinya erupsi kecil, awan panas guguran, dan sekarang adalah lahar yang mungkin mengancam kapan saja,” kata Oktory saat jumpa pers virtual, Rabu (7/12).
Baca juga: Jokowi Minta BI Buat Mekanisme Devisa Ekspor Disimpan di Dalam Negeri
Dari status awas Semeru itu, Oktory meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer dari puncak erupsi.
Sedangkan, di luar jarak tersebut masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 kilometer.
Baca juga: Lampaui Target, Pemerintah Kantongi Pendapatan Pajak Nyaris Rp1.600 Triliun
“Masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer karena masih sangat berpotensi terhadap bahaya lontaran batu pijar,” kata Oktory.
Lebih lanjut, Oktory mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai lembah yang berhulu di puncak gunung api semeru.
“Terutama sepanjang besuk kobokan, besuk bang, besuk kembar, besuk Sat dan kali Lanang serta potensi lahar pada sungai sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” terangnya.