EDISI.CO, OLAHRAGA– FIFA secara resmi mengumumkan tidak lagi menggunakan Al Rihla untuk semifinal dan Final Piala Dunia 2022 di Qatar. Nantinya, Al Hilm mengganti bola yang akan digunakan dalam pertandingan tersisa tersebut.
Al Hilm sendiri telah diluncurian FIFA, kemarin. Al Hilm jik diterjemahkan berarti “Mimpi” sementara pendahulunya Al Rihla dalam bahasa Arab memiliki arti “Perjalanan”. Karena filosofi itu pada akhirnya tugas Al Rihla telah berakhir.
Baca juga: Pemain Portugal Tuding Wasit Asal Argentina Sengaja Menangkan Maroko di Piala Dunia
Memanfaatkan kemajuan teknologi terbaru dalam desain bola, Al Hilm menyertakan teknologi Adidas ‘Connected Ball’ yang belum pernah ada sebelumnya seperti Al Rihla, yang telah terbukti sangat berharga dalam membantu ofisial pertandingan membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat selama Piala Dunia ini.
Dikombinasikan dengan data posisi pemain, inovasi ini menawarkan data instan Video Match Officials, untuk membantu mengoptimalkan pengambilan keputusan dengan menggabungkan data bola yang ditangkap oleh sensor IMU di dalam bola dan menerapkan kecerdasan buatan.
Teknologi baru ini mendukung sistem offside semi-otomatis, terutama dengan memberikan momen yang tepat ketika bola dimainkan dalam situasi offside yang ketat.
Baca juga: Penampakan Bola Piala Dunia 2022 saat Di-Charger Sebelum Pertandingan
“Dengan perkembangan teknologi bola yang terhubung, adidas memungkinkan lapisan informasi tambahan yang penting tersedia bagi ofisial pertandingan video. Data dari bola membuka wawasan baru untuk mendongeng seputar momen unik di lapangan di Piala Dunia ini,” ujar Direktur Teknologi & Inovasi Sepak Bola di FIFA, Johannes Holzmüller. dilansir dari Skysports, Selasa (13/12).
Al Hilm adalah bola semifinal dan final FIFA World Cup pertama yang dibuat hanya menggunakan tinta dan lem berbahan dasar air.
Desainnya, sementara itu, diatur pada warna dasar emas bertekstur yang menampilkan pola segitiga halus, mengambil inspirasi dari padang pasir yang berkilauan di wilayah yang mengelilingi kota Doha, warna piala Piala Dunia FIFA, dan pola bendera Qatar.
“Al Hilm mewakili suar cahaya pada kekuatan olahraga dan sepak bola untuk menyatukan dunia. Jutaan orang akan menonton dari hampir setiap negara di seluruh dunia, dipersatukan oleh hasrat mereka terhadap permainan ini,” kata Nick Craggs, Manajer Umum Sepak Bola Adidas.
“Kami berharap semua tim yang terlibat dalam tahap akhir turnamen mendapatkan keberuntungan terbaik karena mereka bersaing di panggung terbesar yang ditawarkan sepak bola,” tandasnya.
sumber: skysports