![](https://i0.wp.com/edisi.co/wp-content/uploads/2022/12/strategi-phe-penuhi-kebutuhan-minyak-di-indonesia-yang-masih-tinggi-di-2050.jpg?fit=670%2C335&ssl=1)
Ilustrasi Migas. Dok; Ist.
EDISI.CO, NASIONAL- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah berupaya untuk meningkatkan eksplorasi dan produksi minyak yang dikelolanya. Mengingat Indonesia diprediksi membutuhkan sekitar 1.000 megaton oil equivalent (MTOE) pada 2050 mendatang.
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng menyebut kebutuhan itu mengacu pada rencana umum energi nasional (RUEN) yang ditetapkan pemerintah. Jumlah ini meningkat pesat dari kebutuhan energi di 2021 sebanyak 210 MTOE. Rinciannya, 11 persen dipenuhi dari energi baru terbarukan (EBT), 32 persen dari minya sebagai kebutuhan energi primer, dan 19 persen dari gas.
Baca juga: Dapat Pangkat Letkol TNI, Deddy Corbuzier: Kebanggaan yang Luar Biasa
“Tadinya saya berpikir pada tahun 2050 porsi tersebut akan turun, secara presentase ya akan turun, kita nanti minyaknya akan (memenuhi) 20 persen (dari total energi yang dibutuhkan) pada tahun 2050,” kata dia dalam diskusi panel Editor Energy and Mining Society (E2S), Selasa (13/12), dilansir dari laman PHE.
Dia mengakui, memang secara persentase ada penurunan dari 32 persen ke 20 persen kebutuhan energi Indonesia ditanggung oleh minyak bumi. Namun, dari sisi volume terjadi peningkatan berkali-kali lipat. Sebut saja, 32 persen dari 210 MTOE di 2021 adalah 67,2 MTOE, sementara 20 persen dari 1.000 MTOE di 2050 adalah 200 MTOE.
Baca juga: Wamendag: Kenaikan Harga Bawang Merah dan Telur Masih Wajar
Pada saat yang sama, terjadi peningkatan juga dari sisi gas. Ada target Pertamina harus memenuhi produksi gas sebesar 24 persen dari total kebutuhan. Artinya, ada peningkatan sekitar 5 persen dari porsi di tahun 2021. Pada sektor ini, Muharram menyebut sejalan dengan target transisi energi dengan pemanfaatan gas bumi.
Mengacu pada data tersebut, Muharram mengatakan, setidaknya Pertamina harus memenuhi 44 persen, dari kebutuhan minyak dan gas bumi, terhadap total energi yang dibutuhkan Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan eksplorasi dan produksi migas yang dikelola.
Genjot Eksplorasi
Muharram menuturkan, dengan porsi tersebut, setidaknya Pertamina harus memenuhi 440 MTOE di 2050. Maka, perlu didorong dari segi eksplorasi dan produksi minyak dan gas untuk kebutuhan dalam negeri.
“Jadi kita bisa simpulkan bahwa minyak dan migas masih akan memegang peran yang sangat vital pada tahun 2050 nanti, itu yang membuat Pertamina ke depan harus agresif dan masif di dalam melakukan eksplorasi,” tegasnya.
Proses eksplorasi dan produksi ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk memproduksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 MMSCFD gas di 2030 mendatang.
“Itu juga bagian dari upaya kita untuk memenuhi target nasional 1 juta barel equivalent dan 12 MMSCFD pada tahun 2030, jadi tidak ada cara lain untuk melakukan eksplorasi yang masif dan agresif,” pungkasnya.