EDISI.CO, INTERNASIONAL- Taliban mengumumkan penutupan universitas untuk perempuan di Afghanistan, menurut surat dari Menteri Pendidikan Tinggi. Kebijakan ini diperkirakan akan segera diberlakukan.
Sebelumnya Taliban juga menutup sekolah menengah untuk anak perempuan. Salah satu mahasiswi Universitas Kabul mengatakan kepada BBC, dia menangis sejak mendengar kabar tersebut.
Baca juga: Tiga dari 31 Awak Kapal Perang Thailand yang Tenggelam Ditemukan Selamat
Tiga bulan lalu, ribuan perempuan mengikuti ujian masuk universitas di seluruh Afghanistan. Tapi jurusan yang diperbolehkan bagi perempuan dibatasi. Jurusan ilmu peternakan, teknik, ekonomi, pertanian, dan jurnalisme sangat dibatasi khusus untuk perempuan, seperti dikutip dari BBC, Kamis (22/12).
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu, kampus-kampus memisahkan kelas berbasis gender. Mahasiswi hanya boleh diajar oleh dosen perempuan atau dosen laki-laki yang sudah tua.
Baca juga: Korut Klaim Punya Satelit Mata-Mata, Pamer Foto Kota Seoul
Salah satu mahasiswi mengatakan kepada BBC, Taliban takut dengan perempuan dan kekuatan mereka sehingga melarang mereka kuliah.
“Mereka menghancurkan satu-satunya jembatan yang dapat menghubungkan saya dengan masa depan,” ujarnya.
Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Robert Wood mengecam kebijakan terbaru Taliban ini.
“Taliban tidak bisa berharap menjadi anggota komunitas internasional yang sah sampai mereka menghormati hak-hak semua rakyat Afghanistan. Khususnya hak asasi dan kebebasan mendasar perempuan dan anak perempuan,” jelasnya.