
Ilustrasi satelit pengintai Korea Utara. Dok; Ist.
EDISI.CO, INTERNASIONAL- Korea Utara (Korut) mengklaim memiliki foto satelit kota Seoul dan Incheon Korea Selatan yang berhasil diambil satelit mata-mata mereka. Media pemerintah Korut (KCNA) juga memuji keberhasilan satelit pengintai militer pertama negara tersebut.
Dalam laporannya pada Senin (19/12), KCNA menyatakan “uji coba tahap akhir penting” yang melibatkan satelit tiruan diluncurkan pada Minggu dari Stasiun Peluncuran Satelit Sohae di Korut bagian barat.
Baca juga: Lobi Menhub saat Bertemu Pejabat Arab Saudi: Dari Umrah hingga Paket Pariwisata
Selain foto-foto peluncuran, KCNA juga mengunggah sepasang foto hitam putih resolusi rendah kota Seoul dan Incheon, diperkirakan diambil dari satelit tersebut.
“Uji coba ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan fotografi satelit dan sistem transmisi data dan sistem kontrol permukaan tanah,” lapor KCNA, dilansir VOA News, Selasa (20/12).
Baca juga: Elon Musk Blokir Akun Twitter Jurnalis yang Rajin Kritik
KCNA mengutip pejabat dari Badan Pengembangan Antariksa Nasional Korut yang mengatakan persiapan satelit mata-mata ini akan rampung pada April tahun depan.
Tahun lalu, pemimpin Korut Kim Jong-un memasukkan satelit pengintai militer dalam daftar sistem persenjataan utama yang rencananya akan dikembangkan segera.
Pada Maret, Kim mengatakan Korut berencana meluncurkan “banyak” satelit mata-mata ke orbit untuk memberikan informasi real-time terkait “tentara penyerang” Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Korut belum mengungkapkan berapa banyak satelit mata-mata yang akan ditempatkan di orbit. Para pengamat juga tidak yakin terkait kualitas gambar yang akan dihasilkan satelit tersebut, tapi mengatakan Korut mungkin menambah nilai propaganda pada program satelit domestiknya.
Peneliti dari Martin Center for Nonproliferation Studies AS, Dave Schmerler mengatakan resolusi dari foto terbaru itu lebih kecil dari foto satelit yang tersedia secara komersil.
“Tapi mereka sedang mengusahakannya,” kata Schmerler.
Korut telah menempatkan sedikitnya dua satelit di orbit, terbaru pada Februari 2016, namun tidak ada yang diyakini berhasil. Pyongyang mengklaim peluncuran dua satelit itu bagian dari program pembangunan antariksa damainya.