
Paus Fransiskus Pimpin Misa Natal di Vatikan. Dok; Ist.
EDISI.CO, INTERNASIONAL- Paus Fransiskus dalam pesan Natalnya menyerukan berakhirnya perang di Ukraina dan konflik lainnya di dunia. Paus mengatakan dunia menderita “kelaparan rasa damai”.
Dalam khotbahnya pada Minggu, (25/12), Paus juga mendesak masyarakat membantu para tunawisma, imigran, pengungsi, dan orang miskin.
Baca juga: Putin Sebut Rusia Ingin Akhiri Perang di Ukraina dengan Cara Ini
“Mari kita lihat wajah semua anak-anak itu, di mana pun di dunia, yang merindukan perdamaian,” jelasnya saat berbicara dari balkon utama Basilika Santo Petrus, Vatikan, dilansir Al Arabiya, Senin (26/12).
“Mari kita juga lihat wajah-wajah saudara-saudari Ukraina kita yang mengalami Natal ini dalam gelap dan dingin, jauh dari rumah-rumah mereka karena kehancuran yang disebabkan perang 10 bulan,” lanjut Paus Fransiskus kepada puluhan ribu jemaat yang berkumpul di alun-alun Santo Petrus di bawahnya.
Baca juga: Netizen Malaysia Ramai-Ramai Kecam Menteri yang ke Luar Negeri Saat Banjir Melanda
“Semoga Tuhan menuntut kita untuk menawarkan isyarat solidaritas yang konkret untuk membantu mereka semua yang menderita, dan semoga Dia menerangi pikiran mereka yang memiliki kekuatan untuk membungkam gemuruh senjata dan mengakhiri segera perang yang tidak berperikemanusiaan ini!”
Konflik Ukraina, lanjut paus, seharusnya tidak boleh mengurangi kepedulian terhadap orang-orang yang hidupnya telah dihancurkan oleh konflik lain seperti di Suriah, Myanmar, Iran, Haiti, dan wilayah Sahel di Afrika.
“Masa kita ini sedang mengalami kelaparan parah akan perdamaian,” ujarnya.
Paus Fransiskus juga menyerukan dimulainya kembali dialog antara Israel dan Palestina di Tanah Suci, tempat kelahiran Yesus.
Paus juga mengutuk penggunaan makanan sebagai senjata perang. Dia menegaskan perang di Ukraina telah menyebabkan jutaan orang berisiko kelaparan, menyinggung Afghanistan dan negara-negara di Tanduk Afrika.