EDISI.CO, NASIONAL- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkomitmen melakukan konsolidasi perusahaan pelat merah, dengan memperkecilnya jadi 30 BUMN. Target itu bakal turut memperbesar jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia.
Erick Thohir menyatakan, rencana konsolidasi 30 BUMN tersebut masuk ke dalam peta jalan (roadmap) yang dicanangnya pada tahun ini dan 2024 mendatang.
Baca juga: PNS Dapat 8 Hari Cuti Bersama di 2023, Cek Tanggalnya
“Salah satunya juga kita buat roadmap BUMN 2023-2024. Kalau bisa nanti 30 aja BUMN. Klasternya 12, BUMN 30. Sekarang 41 (perusahaan),” kata Erick Thohir dilansir dari laman BUMN, Selasa (3/1).
Dirinya tak ingin perusahaan BUMN dianggap jadi Menara Gading yang melakukan monopoli seluruh sektor usaha di Tanah Air.
“Kita membangun ekosistem dengan UMKM, pengusaha daerah, swasta. Kita yang gede-gede, yang masif, tapi kalau ada apa-apa, BUMN sebagai benteng ekonomi nasional, dan dia bisa intervensi,” ungkapnya.
Baca juga: PPKM Dicabut, Jumlah Wisman ke Bali Ditargetkan Capai 4 Juta Kunjungan di 2023
Namun, Erick menegaskan, itu semua tercapai bila perusahaan BUMN konsisten meraih keuntungan. Sehingga, itu bakal turut berdampak terhadap peningkatan angka kelas menengah di Indonesia.
“Di situ targetnya, menciptakan 100 juta masyarakat kelas menengah. Data membuktikan, kita ini kelas menengahnya di tahun 2030 akan 145 juta. Lalu naik lagi jadi 180an juta, lalu naik lagi jadi 220 juta. Kelas menengah ini yang harus kita jaga. Kelas menengah ini dari mana, dari UMKM dan penciptaan lapangan pekerjaan, bukan yang gede-gede,” kata Erick Thohir.
Guna meraih laba, Erick ingin BUMN tidak hanya jago kandang, tapi juga mampu berkiprah di kancah internasional.
“Kita ingin meningkatkan jumlah BUMN jadi perusahaan global. Jadi kalau China ada berapa belas, berapa puluh, kita kalau bisa 10 lah,” pungkas Erick.