EDISI.CO, NASIONAL– Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia memproyeksi trafik penerbangan saat Mudik Lebaran 2023 akan mencapai 4.900 penerbangan. AirNav Indonesia memastikan siap menghadapi trafik padat saat Mudik Lebaran 2023 tersebut.
Pada prosesnya, AirNav Indonesia menyiapkan pelayanan navigasi penerbangan dan mengantisipasi potensi cuaca ekstrem dan erupsi gunung berapi yang akan menjadi tantangan selama periode Angkutan Lebaran tahun 2023 ini.
Direktur Operasi AirNav Indonesia, Mokhammad Khatim, mengatakan bandara yang berpotensi terkena imbas dari adanya erupsi gunung tersebut adalah Bandara Abdulrachman Saleh di Malang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, dan Bandara YIA di Kulonprogo.
Terkait mitigasi gunung merapi, Airnav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait update kondisi di lapangan. Setiap harinya Airnav melakukan koordinasi dan pemantauan dengan sejumlah pihak diantaranya BMKG, regulator, serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang akan mengeluarkan informasi terkini yang di update per enam jam sekali.
“Disamping itu, rekan-rekan di bandara juga melakukan paper test dan sejumlah langkah antisipasi lainnya yang hingga kini Alhamdulillah kami bisa mengatasi tantangan erupsi gunung,” ujar Khatim dalam Diskusi Forum Wartawan Perhubungan bertajuk Menilik Persiapan Operator Bandara dan Navigasi Penerbangan Hadapi Mudik Pasca Pandemi di Jakarta pada Selasa (21/3/2023) seperti termuat dalam laman infopublik.id edisi Rabu (22/3/2023).
Baca juga: Peran Anak Muda dalam Upaya Indonesia Melawan Narkoba
Saat ini ada empat gunung yang mengalami erupsi, yakni Gunung Ibu dan Gunung Dukono di Halmahera-Maluku Utara, serta Gunung Merapi dan Gunung Semeru di Pulau Jawa.
Airnav bisa mengantisipasi dengan membuat rute pengalihan penerbangan untuk menghindari arah penyebaran abu vulkanik gunung merapi apabila diperlukan.
“SDM dan fasilitas kami siap. Kami juga menyiapkan sistem kami untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan proteksi petir yang menimbulkan gangguan,” tambah Khatim.