EDISI.CO, BATAM– Pemerintah Kota (Pemko) Batam melakukan verifikasi data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di Kota Batam. Sekertaris Daerah Kota Batam, Jefridin, menuturkan memberikan tenggat waktu selama dua minggu kepada camat dan lurah di Kota Batam untuk verifikasi P3KE.
Dua minggu tersebut terhitung mulai Selasa (02/05/2023) hingga Kamis (25/05/023) mendatang.
Pada prosesnya, Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Kota Batam telah menyerahkan data valid tersebut ke Camat/ Lurah untuk di lakukan verifikasi dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial.
“Berdasarkan intruksi dari Bapak Presiden RI dan arahan Bapak Wali Kota, Bapak Muhammad Rudi tahun 2024 kemiskinan ekstrem di Indonesia harus nol. Untuk mendukung itu maka kita di Kota Batam harus melakukan verifikasi data kesmiskinan ekstrem di Kota Batam. Sebelumnya, Disdukcapil sudah melakukan sinkronisasi data,” jelas Jefridin.
Baca juga: Tiga Jurnalis Iran Terima Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano 2023
Data yang sudah diverifikasi dibuatkan berita acara setelah dimusyawarahkan di tingkat Kelurahan sebelum data tersebut diserahkan kembali ke Bapelitbangda Kota Batam. Bapelitbang dan Dinas Sosial menyiapkan SK Walikota tentang Penatapan sasaran kemiskinan ekstrem di Kota Batam.
Berdasarkan data P3KE dari Kemenko PMK diterima Bapelitbangda Kota Batam, jumlah data P3KE Kota Batam desil 1 berjumlah 78.934 jiwa.
“Walikota menetapkan data sasaran keluarga miskin ekstrem berdasarkan hasil musyawarah desa/kelurahan yang dibuktikan dengan berita acara musyawarah desa/kelurahan. Ini sesuai dengan INPRES 4/2022,” ujarnya lagi.
Berdasarkan Intruksi Presiden No. 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem terdapat tiga strategi percepatan penghapusan ekstrem yang dapat dilakukan.
Pertama melakukan pengurangan beban pengeluaran masyarakat melalui bantuan sosial reguler, seperti PKH, Program Sembako, dan Program Indonesia Pintar, bantuan sosial khusus, seperti Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT Desa), Bantuan Sosial Tunai, Bantuan Sosial Presiden, Top Up bansos reguler, dan Bantuan Beras, bantuan asistensi rehabilitasi sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
“Hal-hal di atas sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Batam, seperti sembako murah yang tiap tahun dilaksanakan oleh Pemko Batam melalui Disperindag Kota Batam. Masyarakat membeli paket sembako Rp50 ribu karena sudah disubsidi oleh pemerintah,” tutur ayah dua anak ini.
Selanjutnya melakukan peningkatan pendapatan masyarakat melalui program padat karya dan bantuan individu/kelompok. Dan terakhir melakukan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan seperti pemenuhan pelayanan dasar.
Misalnya dengan peningkatan akses layanan dan infrastruktur pendidikan, layanan dan infrastruktur kesehatan, dan infrastruktur sanitasi air minum layak dan peningkatan konektivitas antarwilayah, seperti pembangunan dan peningkatan sarana transportasi serta pembangunan infrastruktur jalan.