EDISI.CO, BATAM– Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam memastikan hewan kurban yang masuk ke Batam melalui jalur laut telah sesuai prosedur dan dalam keadaan sehat dengan menerapkan karantina pada hewan kurban selama tiga hari.
Hal itu diungkapkan Sub Koordinator Karantina Hewan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Tengku Iskandar.
“Hewan kurban yang didatangkan langsung di karantina selama 3 hari untuk memastikan hewan kurban seperti sapi yang didatangkan dari NTT dalam kondisi sehat,” tuturnya, Jumat (12/5/2023).
Ia menambahkan, selama proses karantina dilakukan penyemprotan disinfektan pada pagi dan sore hari untuk menghindari kemungkinan penularan penyakit dari hewan kurban itu.
“Sapi yang tiba di Batam saat ini dari Kupang, NTT zona hijau PMK dan LSD. Kalau dari Lampung, perlakuan di sana yang paling banyak, hasil laboratoriumnya juga lebih banyak dari daerah asal, setibanya di sini kita karantina tiga hari juga,” katanya.
Aca juga: Penerbangan Carter Batam-Korea Selatan Mulai 20 Mei Mendatang
Usai karantina, dilanjutkan dengan pengambilan sampel Brucellosis pada hewan-hewan tersebut. Iskandar berharap kesehatan hewan dari daerah asal sudah memenuhi persyaratan sebelum hewan-hewan tersebut dikirim ke seluruh daerah.
“Kami harapkan tidak ada yang kena PMK, sapi yang datang juga langsung port to port. Saya berharap kalau dari Kupang sudah kirim ke seluruh daerah, semua hasilnya baik,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pedagang Hewan Kurban, Mustofa mengatakan, Sebanyak 550 ekor sapi kurban dari Kupang, NTT tiba di Kota Batam, pada Selasa (09/05) sore yang diangkut menggunakan kapal KM Dewi Samudera.
“550 ekor sapi ini merupakan ras sapi Bali dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sapi ini untuk kebutuhan kurban di Batam saja. Tanjungpinang sudah disuplai sebulan lalu sebanyak 555 ekor,” ungkapnya.
Menurutnya, kedatangan 550 ekor sapi itu masih belum mencukupi kebutuhan di Kota Batam. Ia memprediksi, kebutuhan hewan kurban Sapi untuk Kota Batam pada tahun ini mencapai 5.000 ekor.
“Kebutuhan kita sekitar 5.000 ekor. Tapi sekarang dengan ini baru sekitar 1200-an ekor,” jelasnya.
Penulis: Irvan F