EDISI.CO, KEPRI– Wakil Presiden RI Dr (H.C) K H Ma’ruf Amin melakukan Kunjungan Kerja (kunker) selama dua hari di Provinsi Kepri. Salah satu agenda yang dilaksanakan Wapres Ma’ruf Amin di Kepri adalah meninjau Posyandu Kasih Ibu II di Desa Ekang Anculai, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, pada hari Kamis, 8 Juni.
Dalam kunjungannya tersebut, Wapres Ma’ruf Amin didampingi oleh istri beliau, Wury Ma’ruf Amin, serta Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan istrinya, Hj Dewi Kumalasari. Mereka bersama-sama meninjau kondisi, kelengkapan, fasilitas, serta memeriksa balita dan anak-anak yang berada di posyandu tersebut.
Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin menekankan pentingnya penurunan angka stunting di Kepri. Beliau menyambut baik posisi dan perkembangan penurunan angka stunting di Kepri yang relatif menggembirakan.
“Di tahun 2022, Kepri memiliki angka stunting sebesar 15,4 persen. Namun, pada tahun 2023, angka tersebut sudah turun sebesar 2,23 persen, sehingga berada di angka 13,2 persen pada tahun ini,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Wapres Ma’ruf Amin juga terus mendorong dilakukannya sosialisasi mengenai penurunan angka stunting di Kepri.
“Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengkonsumsi makanan bergizi, seperti memberikan ikan, susu, dan makanan kaya vitamin kepada balita untuk meningkatkan gizi mereka,” tegas Wapres.
Baca juga: Polsek Batu Ampar Tangkap Dua Pelaku Residivis Jambret HP
Selama kunjungan di Posyandu Kasih Ibu II, Wapres Ma’ruf Amin juga memperhatikan perkembangan dan jumlah balita yang ada di posyandu tersebut, serta mengevaluasi ketersediaan alat ukur tumbuh kembang balita dan alat pengukur berat badan balita.
Selain itu, Wapres Ma’ruf Amin juga menanyakan tentang pengaruh kondisi ekonomi yang lemah terhadap balita yang mengalami stunting di Provinsi Kepri.
“Bagaimana penanganan stunting di Provinsi Kepri?” tanya Wapres Ma’ruf Amin.
Mendampingi Wapres Ma’ruf Amin, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjelaskan bahwa angka stunting di Kepri terus mengalami penurunan.
“Dari target nasional sebesar 14 persen, angka stunting di Kepri pada tahun 2022 mencapai 15,4 persen,” tegas Ansar.
Ansar juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri berada pada peringkat keempat terendah di Indonesia dan peringkat kedua terendah di Sumatra dalam hal angka stunting.
“Kami terus melakukan intervensi guna menurunkan angka stunting. Hingga saat ini, penurunan tersebut sudah mencapai 2,2 persen,” tambah Ansar.
Ansar juga menyebut beberapa upaya yang dilakukan di Kepri, antara lain penurunan angka kematian ibu, penurunan angka kematian bayi, pemberian multivitamin kepada bayi, pemberian tablet penambah darah kepada ibu hamil, pemberian vitamin f 100 kepada balita yang menderita gizi buruk, pemberian makanan tambahan bagi ibu dan bayi, serta pemberian susu kepada anak-anak.
“Penguatan posyandu diberikan kepada seluruh posyandu di Provinsi Kepri dengan dana sebesar Rp 5 juta per posyandu, dan pemerintah kabupaten/kota juga memberikan insentif kepada kader posyandu guna mencegah dan menurunkan angka stunting di Kepri,” tegas Ansar.
Selain itu, Ansar menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Kepri juga memberikan sosialisasi kepada ibu balita dalam setiap kesempatan guna menurunkan angka stunting di Provinsi Kepri.
“Tak hanya itu, Pemprov Kepri juga memperkuat layanan primer seperti pendampingan entri data balita ke dalam aplikasi e-ppgbm, peningkatan jumlah ahli gizi di Puskesmas kabupaten/kota, skrining anemia, pelaksanaan kelas ibu hamil dan balita, peningkatan kualitas tenaga kesehatan dan kader, serta melakukan konvergensi antara stunting dan pergerakan masyarakat serta penyebarluasan informasi terkait stunting,” tambah Ansar.
Pada kesempatan tersebut, Wapres RI Ma’ruf Amin juga memberikan bantuan paket logistik keluarga kepada masyarakat desa Ekang Anculai.
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Kabupaten Bintan, Robby Kurniawan, Kadinkes Kepri, H Muhammad Bisri, jajaran FKPD dan OPD di lingkungan pemerintah Provinsi Kepri, BAZNAS Kepri, serta pengurus TP PKK Kepri.