Edisi, JAKARTA-Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan pemerintah melalui Kemenkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus Hepatitis Akut pada Anak.
Pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 mendapatkan vaksinasi COVID-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan hepatitis lengkap. Ketiganya negatif COVID-19.
Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.
”Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan,” ungkap Nadia pada keterangan pers di Jakarta (5/5) seperti termuat dalam laman kemenkes.go.id
Baca juga: Belum Ada Bukti Hepatitis Akut Berkaitan dengan Covid-19
”Sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan,” kata Nadia lagi
Selain itu, dari ketiga kasus ini, tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak. Dan tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat.