BATAM, EDISI.CO– Batam mempunyai Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), ada 10 PPKD yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata sekaligus mewakili Ketua LAM Kota Batam saat menghadiri kegiatan Halalbihalal Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati DPC Kota Batam, bertempat di Gedung LAM, Batam Center, Selasa (7/6/2022).
“Berbicara tentang budaya ada hal yang perlu diketahui masyarakat yakni pemajuan dan pelestarian. Acuannya dari sepuluh Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD),” katanya.
Wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan supaya budaya tetap sebagaimana adanya. Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
“Barang yang dulu ada sekarang tidak ada dimunculkan, kemudian pemajuan setelah muncul apakah dipakai orang atau tidak. Utk pemajuan sebelumnya melestarikan,” ucapnya.
Ardi memberikan contoh PPKD yakni ritus yang berarti tata cara upacara di keagamaan. Melayu mempunyai banyak ritus, diantaranya melenggang perut yakni tradisi Melayu yang dilakukan saat hamil memasuki usia tujuh bulan, berinai, dan sebagainya.
“Kalau buat acara pernikahan jangan simpel, buatlah yang ada budaya Melayunya,” katanya.
baca juga: Film Gatotkaca Tayang di Biosko Batam, Cek Sinopsis dan Daftar Harga Tiket
Ardi juga menginformasikan kepada perias Batam bahwa dahulu baju pengantin Melayu disimpan di tempat istimewa yang disebut dengan bangkeng. Selain baju pengantin dalam bangkeng tersebut ada ramuan wewangian tradisional dari tumbuhan seperti bunga kenanga, daun pandan.
“Silahkan ibu-ibu berkunjung ke Museum Batam Raja Ali Haji untuk melihat bangkeng,” ucapnya.
Ardi menyampaikan, dalam mengembangkan daerah tujuan wisata ada tiga yang harus dikembangkan yakni aksesbilitas, amenitas, dan atraksi. Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengembangkan infrastruktur dalam konsep kepariwisataan.
“Ibu-ibu Harpi Melati silahkan membuat atraksi, datangkan banyak orang ke Batam. Ada lebih kurang 200 hotel sanggup menampungnya, 1.000 restoran di Batam,” sebutnya.
Ketua Harpi Melati DPC Kota Batam, Saldia Gusmiaty menyampaikan kegiatan Halalbihalal dihadiri 100 anggota. Kegiatan tersebut disejalankan dengan tutorial rias pengantin Melayu dan membuat sanggul Melayu.
“Momen saling memaafkan ini kita warnai berbagi pengetahuan tentang rias pengantin tradisional,” terangnya.(*)