
Nilai tukar rupiah edisi hari ini diprediksi masih dibayangi oleh penguatan dolar AS pada perdagangan awal pekan ini, Senin (11/7/2022).
EDISI.CO – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS edisi hari ini diperkirakan masih akan melemah pada perdagangan, Kamis (30/6/2022).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.840 – Rp14.890 per dolar AS.
Pada perdagangan kemarin, Rabu (29/6), rupiah ditutup melemah 0,15 persen atau 22 poin sehingga parkir di posisi Rp14.852,50 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS pada terpantau turut melemah tipis 0,0080 poin atau 0,01 persen ke level 104,4980.
Ibrahim mengatakan tergelincirnya indeks dolar AS terkait dengan penurunan di AS, dengan semakin melemahnya imbal hasil US Treasury.
“Investor mempertimbangkan risiko resesi dari kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif,” ungkap Ibrahim dalam riset hariannya, Rabu (29/6/2022).
baca juga: Edisi Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat, Rabu 22 Juni 2022
Dia mengatakan pembuat kebijakan The Fed kemarin menjanjikan kenaikan suku bunga cepat yang bertujuan untuk menurunkan inflasi yang tinggi.
Namun hal tersebut meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar karena adanya risiko biaya pinjaman yang lebih tinggi yang akan memicu penurunan yang lebih tajam. Menurut Presiden The Fed New York John Williams dan Mary Daly dari San Francisco kenaikan suku bunga dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi akan mengurangi permintaan emas karena tidak menghasilkan bunga.
Sementara itu, Conference Board (CB) kepercayaan konsumen jatuh jatuh ke level terendah dalam 16 bulan pada bulan Juni karena inflasi yang tinggi membuat konsumen khawatir tentang perlambatan ekonomi.
Melihat sentimen domestik, Ibrahim menyampaikan bahwa pasar saat ini terus memantau perkembangan program pengungkapan sukarela atau PPS. “Dengan suksesnya tax amnesty tahap II ini, ada kemungkinan di sisa waktu kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan dilakukan tax amnesty tahap III,” tulisnya.
Ibrahim berpendapat peluang terjadinya tax amnesty tahap III tersebut berkaitan dengan masih banyak pengusaha dan tuan tanah terutama di 34 provinsi yang belum mengikuti pengampunan pajak tersebut.
baca juga: Rupiah Menguat Rp14.566 Terhadap Dolar AS
Per hari ini, peserta program pengungkapan sukarela atau PPS melaporkan harta yang berada di luar negeri senilai Rp44,2 triliun dalam 180 hari pelaksanaan program tersebut.
Adapun, pemerintah telah memperoleh pajak penghasilan (PPh) Rp46,01 triliun dari penyelenggaraan PPS sejauh ini. Jumlah tersebut mencakup 10,16 persen dari total nilai harta bersih.
Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah hari ini akan berfluktuatif dan kembali ditutup melemah.(*)