EDISI.CO, NASIONAL- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan beberapa kebijakan dalam menyikapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pertama, yakni bantuan bimbingan teknis dan pendampingan bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif pada level kecil dan juga mikro agar bisa mengelola biaya operasionalnya lebih baik.
Baca juga: Mendorong Mitigasi dan Asuransi Bencana jadi Syarat Ijin Pembangunan di Daerah Rawan
Dilansir dari laman kemenparekraf.go.id, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyebut kenaikan harga BBM hingga 30 persen ini akan menyebabkan potensi kenaikan harga pada industri pariwisata dan pendukungnya, seperti transportasi, akomodasi dan jasa penyedia makan minum.
Kenaikan BBM kali ini, kata Sandiaga di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (12/9), berpotensi membuat wisatawan yang tetap memiliki daya beli berwisata akan lebih menekan pengeluarannya saat berwisata, diperkirakan kurang lebih sekitar 10 persen.
Baca juga: Kemenag Buka 324 Ribu Kuota Sertifikasi Halal Gratis untuk UMKM
Selanjutnya, mendorong wisata minat khusus yang berpotensi mengurangi konsumsi BBM baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sport tourism, wisata gowes, dan lari atau marathon.
Secara jangka panjang, industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus mulai shifting secara konsisten pada pengembangan sumber energi terbarukan, sesuai dengan konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan.
“Bagaimana mereka mengurangi penggunaan dari energi fosil yang sekarang harganya meningkat, tapi mulai menggunakan energi surya, energi listrik, maupun energi sumber daya baru yang banyak ditemui di destinasi wisata. Jadi itu yang menjadi fokus kita tiga hal, mudah-mudahan ini bisa membantu sektor wisata terutama pariwisata domestik maupun produk ekonomi kreatif dalam menyikapi meningkatnya harga BBM,” ujarnya.
Baca juga: Mendagri Setujui RUU Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya
Di sisi lain, perkembangan digital nomad menunjukkan peningkatan yang positif. Berdasarkan data Imigrasi, jumlah wisatawan yang menggunakan visa kunjungan dengan tujuan sosial budaya ke Indonesia pada periode Januari – Agustus 2022 mencapai 3.017 wisatawan terutama dari tiga negara terbanyak yakni Russia, Amerika Serikat, dan Inggris
Sandiaga berpesan agar informasi positif ini dapat disebarluaskan, guna mendongkrak peningkatan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan target pasar digital nomad.