EDISI.CO, NASIONAL– Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan tidak akan mengimpor produk hortikultura yang mampu dihasilkan dalam negeri. Terkecuali impor kedelai yang sudah diberikan kepada Bulog untuk untuk menjaga ketersediaan dalam negeri.
Sebagai informasi, produk hortikultura yaitu produk hasil budidaya tanaman kebun seperti sayur-sayuran, buah-buahan. Selain sayuran, produk hortikultura juga meliputi tanaman buah, hias, serta obat-obatan.
Baca juga: Penetapan Operasi KEK Nongsa Terbit, Ditarget Jangkau Investasi Rp30 Triliun di 2030
“Buah yang sudah ada di dalam negeri tidak perlu diimpor lagi, dan pemerintah telah mendorong Perum Bulog untuk melakukan importasi secara langsung dari negara produsen guna menjaga ketersediaan pasokan dan harga kedelai di pasar,” ujar Zulkifli, dikutip dari laman Kemendag, Senin (5/12).
Dia menjelaskan, izin impor kedelai menjadi opsi pemerintah lantaran harga kedelai mengalami kenaikan. Dampaknya pengrajin tahu tempe mengalami guncangan karena bahan baku mahal.
Baca juga: Mayor Paspampres Pemerkosa Prajurit Kostrad Terancam 12 Tahun Bui & Dipecat dari TNI
Pemerintah melalui Bulog akan mengimpor 300.000 ton kedelai dan akan dijual dengan harga sekitar Rp11.000 per kilogram jika harga impornya Rp12.000 per kilogram. Zulkifli juga memastikan masyarakat mendapatkan minyak goreng curah dan kemasan dengan merek “Minyakita” dengan harga Rp14.000/liter.
“Kalau ada yang melakukan impor tak sesuai aturan, masyarakat bisa melaporkan biar kita tindak tegas,” tutupnya.
Sebelumnya Zulkifli pernah menyampaikan impor kedelai berasal dari Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara penghasil kedelai. Bulog akan mengimpor kedelai dengan harga sekitar Rp11.000 per kg dan akan dijual di dalam negeri sebesar Rp10.000, sehingga pemerintah mensubsidi sisa harganya.
“Perjalanan hingga sampai ke Indonesia kira-kita 40-50 hari. Jadi, Desember 2022 kita sudah punya kedelai murah, yakni Rp10.000 per kg,” ujar Zulkifli.