
Edisi/Pemprov Kepri.
EDISI.CO, KEPRI– Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, menyerahkan secara resmi lahan untuk pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun pada Senin (6/12/2022). Luas lahan yang dinilai sebesar 41,133 m2 dengan ganti kerugian mencapai Rp4,9 miliar.
Untuk diketahui, berdasarkan SK nomor 76 tanggal 6 Maret 2015, kawasan hutan lindung yang berada di area Bandara RHA seluas 38,29 hektar dengan status daerah penting dalam cakupan luas bernilai strategis (DPLCS).
Sementara untuk pengembangan bandara dibutuhkan tambahan lahan seluas 14,8 hektar dari hutan lindung yang ada.
Baca juga: Malaysia Siap Investasi Sektor Agribisnis Senilai Rp350 Miliar di Batam
Saat ini Bandara RHA hanya memiliki panjang runway 1.400 meter. Sementara untuk didarati pesawat berbadan besar minimal panjang runway 2000 meter. Adapun rencananya manajemen Bandara RHA akan memperpanjang hingga 2.000 x 30 meter.
Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Alue Dohong, berjanji akan segera memproses pengajuan alih fungsi hutan lindung yang akan digunakan untuk perpanjangan bandara. Hal ini disampaikan Alue dalam rapat terbatas bersama Gunernur Kepri, Ansar Ahmad dan Bupati Karimun, Aunur Rafiq di kantor Bandara RHA, Karimun pada Sabtu (16/7/2022) lalu.
Dalam kesempatan ini Alue Dohong tidak hanya memimpin rapat, namun menyempatkan diri meninjau langsung kondisi bandara Karimun yang masih belum memadai untuk di darati pesawat berbadan lebar.
“Kita akan usahakan tahun ini, paling lama September nanti sudah bisa keluar izin pelepasannya dan langsung jadi APL,” kata Dohong seperti termuat dalam laman resmi Pemprov Kepri.
Baca juga: Batam Raih Anugerah Pendidikan BPMP Kepri 2022
“Jika Bandara ini menjadi besar maka akan menambah kewibawaan Karimun, mewibawaan Kepri bahkan Indonesia. Kita bangun teras depan ini agan mennjadi lebih bagus dan lebih kompetitif. Agar kewibawaan bangsa kita semakin terbentuk. Karen Kepri ini berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga,” kata Alue lagi.
Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad usai rapat mengatakan Pemerintah Provinsi Kepri telah mengibahkan dana sebeaar Rp10 miliar untuk membebaskan lahan milik warga yang terdampak pengembangan Bandara RHA ini. Sedangkan area pengembangan bandara yang melibatkan hutan lindung, proses alih fungsinya sedang di proses dan akan segera direalisasikan.
“Semua daerah yang ada di Kepri, kita dorong terus pengembangan infrastrukturnya. Dan untuk Karimun, salah satunya pengembangan infrastruktur bandara,” kata dia.
Tak lupa Gubernur Ansar di hadapan masyarakat Karimun memaparkan capaian pembangunan yang telah digesanya seperti pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada tahun 2022 yang masih berlangsung sampai saat ini tumbuh positif sebesar 3,2 % yang mana pada kuartal pertama tahun 2022 tumbuh 2,83% dan pada kuartal ketiga berkembang cukup pesat di angka 6,03%.
Baca juga: Rakor Pendidikan & Perencanaan Berbasis Data untuk Kualitas dan Akuntabilitas Sekolah di Kepri
“Inflasi Provinsi Kepulauan Riau juga cukup terkendali dan dapat ditekan sampai 1,13%, dimana pada bulan Oktober sebesar 6,39% dan pada bulan November dapat ditekan hingga menjadi 5,26%” papar Gubernur.
Gubernur Ansar juga menjelaskan capaian Indeks Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kepulauan Riau tahun 2021 yang cukup membanggakab dimana Kepri masuk 10 besar nasional dari 34 provinsi di Indonesia dengan skor 75,5 dan masih diatas Skor Nasional yaitu 72,73.
“Juga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau yang meningkat 0,67 poin, yaitu dari 75,79 pada Tahun 2021 menjadi 76,46 pada Tahun 2022. Dan sebagai informasi kita bersama bahwa IPM Kepulauan Riau selalu berada pada status IPM “tinggi”. Lalu Indeks Kebahagiaan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2021 menempati posisi ke-6 peringkat nasional dengan capaian sebesar 74,78” ungkap Gubernur Ansar.