
Edisi/Pemprov Kepri.
EDISI.CO, KEPRI– Kepulauan Riau (Kepri) memiliki gedung sterilisasi produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kawasan Industrial Estate Tunas 2, Batam Center. Gedung sterilisasi ini akan dijadikan destinasi industri. Seperti kunjungan edukasi, magang dan bekerjasama dengan banyak pihak untuk bisa sekaligus mensosialisasikan dan mengedukasi produk unggulan Provinsi Kepri, khususnya makanan dan minuman kuliner berbahan baku laut yang berorientasi ekspor.
Dengan teknologi sterilisasi ini, produk yang diproduksi tanpa bahan pengawet dalam kemasan kaleng dan pouch yang bisa bertahan diatas 2 tahun.
“Saya sangat senang karena ini adalah suatu inovasi yang meningkatkan nilai tambah dari daya saing produk unggulan Provinsi Kepri,” ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepri, Dewi Kumalasari Ansar saat meninjau gedung sterilisasi tersebut.
Baca juga: India dan Vietnam Dianggap Pilihan Terbaik Relokasi Pabrik Teknologi dari China
Di sana, Dewi Ansar beserta rombongannya disuguhi berbagai makanan dan minuman yang sudah disterilisasi selama masa percobaan 7 hari. Berbagai makanan dan minuman yang disuguhi seperti Ikan Asam Pedas, Rawon, Nasi Goreng dan Teh Tarik. Dewi Ansar pun menikmati makanan tersebut karena produk tersebut tidak memakai bahan pengawet dan hasil sterilisasi tidak mengubah rasa dan teksturnya.
Dewi Ansar langsung diajak melihat langsung tahapan demi tahapan tentang proses sterilisasi. Ia berharap mudah-mudahan dengan adanya Sterilisasi ini para UMKM dapat lebih semangat lagi dalam memproduksi produk-produk unggulan Provinsi Kepri.
“Insyaallah dengan adanya strelisasi produk ini UMKM Kepri bisa naik kelas dan mudah-mudahan dengan strelisasi produk ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kepri,” harapnya.
Dewi Ansar juga menjelaskan lebih lanjut bahwa lebih dari 90% pelaku usaha pangan ialah UMKM. Sementara pangan itu adalah industri unggulan Indonesia untuk merespon kebutuhan masyarakat baik dalam maupun untuk potensi ekspor.
Baca juga: Masih Banyak Impor, Indonesia Harus Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Dunia
“Karena itu, Dekranasda Kepri bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri sudah menggulirkan program lintas sektor terpadu UMKM seperti sterilisasi produk ini,” tuturnya.
Terakhir, Dewi Ansar mengatakan salah satu kesulitan dari pelaku usaha UMKM di Kepri ialah mengadakan sendiri teknologi untuk sterilisasi komersil di dalam kaleng terutama pangan-pangan yang sifatnya spesifik lokal komersil seperti Ikan Asam Pedas dan Rawon.
“Tidak semua pelaku usaha mempunyai kemampuan teknologi, belum lagi terbatasnya investasi. Pemerintah dalam hal ini harus mempunyai keberpihakan untuk mendorong UMKM pangan ini agar pelaku usaha dapat meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan komitmen dalam menjamin keamanan dan mutu produk yang dihasilkan agar bisa diekspor,” jelasnya.