
Semarak Taman Yu Shanghai Jelang Imlek. Dok; Ist.
EDISI.CO, INTERNASIONAL- Populasi China mengalami penurunan signifikan tahun lalu untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, menurut data resmi.
Penurunan ini disebut yang terburuk sejak Kelaparan Besar China pada 1961. Ini juga semakin memperkuat prediksi bahwa India akan menjadi negara paling padat di dunia tahun ini.\
Baca juga: Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Yeti Airlines yang Tewaskan 68 Penumpang di Nepal
Pemerintah menyampaikan pada Selasa (17/1), 9,56 juta orang lahir di China pada 2022, sedangkan 10,41 juta orang meninggal. Ini pertama kalinya angka kematian melampaui angka kelahiran di China sejak awal 1960-an, ketika program percobaan ekonomi Mao Zedong yang gagal menyebabkan kelaparan dan kematian yang meluas di negara tersebut.
Angka kelahiran turun dari 10,6 juta pada 2021, enam tahun berturut-turut angka kelahiran mengalami penurunan. Penurunan angka kelahiran disertai meningkatnya angka harapan hidup, mendorong China ke dalam krisis demografi.
Baca juga: ExxonMobil Sudah Prediksi Perubahan Iklim Sejak 50 Tahun Lalu
“Dalam jangka panjang, kita akan melihat China yang belum pernah dilihat dunia,” jelas profesor sosiologi Universitas California, Dr Wang Feng, dilansir dari laman The Straits Times, Kamis (19/1).
“Bukan lagi populasi muda, bersemangat, berkembang. Kita akan mulai mengapresiasi China, dalam hal populasi, sebagai populasi tua dan merosoto,” lanjutnya.
Pada 2035, 400 juta orang di China diperkirakan berusia di atas 60 tahun atau hampir sepertiga populasinya.
Biro statistik nasional China mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan penurunan populasi karena ketersediaan tenaga kerja masih melebihi permintaan.