
Ilustrasi pemanasan global. Dok: Ist.
EDISI.CO, INTERNASIONAL- ExxonMobil, salah satu perusahaan minyak terbesar dunia, telah memprediksi perubahan iklim sejak tahun 1970-an, menurut para peneliti.
Menurut peneliti, penelitian internal perusahaan ini memprediksi pembakaran bahan bakar fosil dapat membuat Bumi lebih panas dan meningkatkan suhu global, namun ExxonMobil secara terbuka membantah kaitan kedua hal tersebut.
Baca juga: Kepala Badan HAM PBB Kecam Eksekusi Demonstran di Iran
Kesimpulan itu didapatkan setelah para peneliti menganalisis data dokumen internal perusahaan minyak tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/1).
Korporasi seperti ExxonMobil mendapat keuntungan miliaran dolar dari penjualan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi, yang menyebabkan pemanasan global menurut ilmuwan dan PBB.
Baca juga: Apakah Dunia Sudah Lewati Masa Darurat Pandemi Covid? Ini Kata WHO
Temuan terbaru ini menyatakan bahwa prediksi Exxon lebih akurat dari para ilmuwan NASA.
“Ini menggarisbawahi kemunafikan yang nyata dari pimpinan ExxonMobil, yang tahu bahwa ilmuwan mereka sendiri melakukan kerja pemodelan yang sangat berkualitas tinggi dan memiliki akses ke informasi berharga itu sembari menyampaikan kepada kita semua bahwa (perubahan) iklim itu omong kosong,” jelas profesor sejarah sains di Universitas Harvard, Naomi Oreskes kepada BBC.
“Mereka memiliki semua informasi ini tapi mereka mengatakan hal yang sangat, sangat berbeda di depan publik,” lanjut Oreskes.
ExxonMobil membantah pernyataan para peneliti tersebut.
“Isu itu sudah muncul beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, dan dalam setiap kasus, jawaban kami sama: mereka yang membicarakan bagaimana “Exxon Telah Mengetahui” itu salah dalam kesimpulan mereka,” jelas perusahaan tersebut.
“ExxonMobil berkomitmen untuk menjadi bagian solusi perubahan iklim dan risikonya,” jelas juru bicara perusahaan tersebut.