
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau-Edisi/Irvan f.
EDISI.CO, BATAM– Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Batam, Gustian Riau, mengatakan rencana impor ikan merupakan salah satu upaya pemerintah Batam dalam memastikan stabilitas harga dan mengatasi kekurangan stok ikan.
“Kami hanya bertanggungjawab terkait data kebutuhan. Karena dilaporkan setiap bulannya. Laporan dari distributor harga alami kenaikan, karena pasokan berkurang,” tuturnya, Kamis (23/2/2023).
Gustian menambahkan, kebijakan impor tersebut bukan berada di ranah Disperindag. Padahal beberapa waktu lalu, dirinya sempat mengungkapkan bahwa ada rencana akan mendatangkan ikan benggol dan ikan mata besar ke Batam.
Baca juga: Batam Kecipratan Perluasan PDG Singapura
“Untuk impor menjadi tanggungjawab BKIPM, karena mereka yang punya kewenangan,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, jika pasokan berkurang, kebutuhan impor ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan. Karena hal itu akan berdampak pada harga di pasar.
“Ini yang kami jaga, stabilitas harga itu penting. Jadi soal impor ikan masih belum tahu. Kami hanya bertanggung jawab untuk stok di Batam ini. Jangan sampai di Batam terjadi kelangkaan ikan dan harga naik,” sambung Gustian.
Terkait stok ikan yang masih ada sekitar 500 ton di gudang penyimpanan yang di Jembatan 2 Barelang, Gustian Riau mengaku tidak mengetahui lokasi gudang, apalagi stok ikan yang ada di gudang tersebut.
“Tidak tahu saya lokasinya. Nanti kita sidak ke sana dan cari tahu berapa sebenarnya stok ikan di Batam ini, dan sampai kapan bisa memenuhi kebutuhan di Batam. Cukup atau tidaknya nanti kita lihat. Masih diperlukan impor atau seperti apa,” tutupnya.
Penulis: Irvan F.