EDISI.CO, KEPRI– Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rony Ukurta Barus mengungkapkan bahwa hingga Juli 2023, Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Kepri tetap stabil. Bahkan, industri ini mencatat pertumbuhan likuiditas yang positif dan profil risiko yang terjaga dengan baik.
Ia juga menyebutkan, kinerja industri perbankan di Kepulauan Riau tetap positif dalam hal intermediasi. Begitu pula industri pasar modal yang terus tumbuh pesat dengan peningkatan jumlah investor.
“Industri keuangan non-bank di Provinsi Kepri juga mengalami peningkatan yang signifikan, terlihat dari pertumbuhan pembiayaan yang terus meningkat. OJK Provinsi Kepri juga giat melaksanakan program-program untuk meningkatkan literasi keuangan, inklusi, dan perlindungan konsumen,” kata Rony, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Benteng Terakhir Perlawanan Masyarakat Melayu Pulau Rempang dari Ancaman Penggusuran
Hingga Juli 2023, Rony menyebutkan bahwa pertumbuhan aset bank umum di Kepulauan Riau mencapai 8,45 persen secara year-to-date (YTD). Namun, pertumbuhan aset bank umum secara year-on-year (YOY) mencatatkan kenaikan sebesar 23,80 persen, yakni mencapai Rp115,01 triliun dibandingkan Juli 2022 sebesar Rp92,90 triliun.
“Perlu dicatat bahwa pertumbuhan aset bank umum di Kepulauan Riau melampaui pertumbuhan aset bank umum secara nasional, yang hanya sebesar 6,65 persen,” tambahnya.
Selain itu, penyaluran kredit bank umum di Kepulauan Riau pada Juli 2023 tumbuh sebesar 12,68 persen YOY, mencapai Rp47,28 triliun (Juli 2022: Rp41,96 triliun). Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif dengan kenaikan sebesar 16,46 persen YOY, mencapai Rp79,37 triliun.
Baca juga: PKBKB Kota Batam Ajukan Penangguhan Penahanan Pelaku Kericuhan di Kantor BP Batam
Pertumbuhan penyaluran kredit dan DPK di Kepulauan Riau pada Mei 2023 juga melampaui pertumbuhan nasional yang mencapai 8,54 persen dan 6,62 persen.
“Namun, perlu diingat bahwa pertumbuhan intermediasi bank umum sedikit melambat, terlihat dari peningkatan tingkat risiko kredit. Non Performing Loan (NPL) bank umum pada Juli 2023 mencapai 4,46 persen, naik dari 3,1 persen pada Juli 2022,” ungkap Rony.
Di sisi lain, aset BPR/S di Kepulauan Riau pada Juli 2023 tumbuh sebesar 20,18 persen, mencapai Rp9,48 triliun (Juli 2022: Rp8,12 triliun).
“Pertumbuhan aset BPR/S ini didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 22,17 persen, mencapai Rp7,16 triliun (Juli 2022: Rp5,86 triliun) dan pertumbuhan DPK sebesar 15,73 persen menjadi Rp7,61 triliun. Namun, terdapat peningkatan tingkat risiko kredit BPR/S di Kepulauan Riau, dengan NPL/NPF mencapai 5,33 persen (Desember 2022: 4,73 persen),” jelas Rony.
Penulis: Irvan F