
Air Saga, Pulau di Pesisir Batam dan Cerita Niko Black Metal
EDISI.CO, BATAM- Air Saga menjadi saksi tumbuh kembang Niko sampai kini ia berusia 17 tahun. Auman mesin tempel 15 PK yang mendorong Black Metal mengitari perairan pulau di pesisir Batam ini, sudah menjadi kebiasaan yang ketika tidak ada menjadi tanda tanya bagi masyarakat Air Saga.
Kecintaan Niko pada balapan speedboat tidak sejalan dengan perjalanan pendidikannya. Niko memilih tidak melanjutkan sekolah dan fokus pada lomba speedboat dan kegiatan lain di kampungnya.
Sayang memang, tapi itulah pilihan yang Niko ambil. Kedua orangtuanya pun tidak bisa memaksa, walaupun tetap mendorong Niko mengejar kesetaraan ijazah untuk kemudahannya ke depan.
Baca juga: Air Saga, Pulau Indah di Pesisir Batam dan Cerita Niko Black Metal
Bayangan seperti apa nantinya, Niko mengaku tetap dengan kesenangannya tersebut. Kalaupun nantinya ada ruang baginya untuk berlomba di ajang resmi, itu menjadi bonus yang tidak pernah dibayangkan.
Terkait dengan harapan adanya perbaikan pada penyelenggaran olahraga air ini, Andi mengaku sudah berencana untuk bisa menggandeng stakeholder terkait, utamanya Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang bisa mendukung melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
Baca juga: Nostalgia Wayang Gambar di Pulau Pesisir Batam
Pada prosesnya, rencana tersebut belum dapat terwujud karena berbagai hal. Yang ada saat ini, gelaran lomba speedboat masih bersifat acak dan sporadis.
Padahal gelaran ini selalu menjadi daya tarik banyak orang. Kegiatan ini juga menjadi ajang mencari bakat-bakat yang nantinya bisa dioptimalkan untuk ajang resmi seperti, Pekan Olahraga Kota (Porkot), Porprov maupun PON.
“Sempat berencana untuk ajukan bagaimana ada event tahunan di sini, cuma memang belum bisa berjalan. Itu memang jadi mimpi kami orang pesisir, apelagi kite hidop dan berkembang di sini. Pulau abang ini sangat potensial dengan itu, dukungan infrastruktur dan sebagainya sudah sangat baik,” kata Andi.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan event olahraga di pesisir memberikan nilai positif bagi masyarakat setempat. Yang paling utama sebagai ajang silaturahmi memupuk kebersamaan, memperlihatkan rasa saling peduli sesame anggota masyarakat.
Baca juga: Amsakar: Kedai Kopi Ameng Belakang Padang, Perkaya Destinasi Wisata Kuliner Batam
Setiap event juga pasti menimbulkan daya ungkit, terutama untuk pergerakan aktivitas ekonomi masyarakat, menciptakan kesempatan usaha.
“Itu (event olahraha di pesisir) kegiatan produktif dan konstruktif yang menyehatkan dan menghasilkan juga, kita menyambut sangat baik,” kata Amsakar.
Amsakar juga berharap event olahraga di pesisir bisa menjadi kegiatan tahunan dengan dukungan stakeholder terkait. Sehingga partisipasi masyarakat maupun peserta dalam kegiatan tersebut akan lebih ramai lagi.
“Pelibatan CSR, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Dinas Pemuda dan Olahraga saya kira bisa, yang penting bagaimana event itu bisa terus ada, dari tahun ke taun berjalan baik,” tutur Amsakar.
Lebih jauh, Amsakar menilai skema yang paling ideal dalam event olahraga di pesisir adalah dengan adanya mekanisme “Bapak Angkat” yang mensponsori kegiatan tersebut. Hadirnya konsep bapak angkat ini akan mendorong hadirnya pengurus yang lebih profesional sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Tinggal bagaimana agar jajaran kepanitiaan menjalin komunikasi dan koordinasi lebih intens, yang paling kita harapkan ia bisa berkesinambungan,” kata dia.