
Voting di Majelis Umum PBB soal pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia. Dok; Ist.
EDISI.CO, INTERNASIONAL- Ukraina meminta Rusia disingkirkan dari keanggotaan permanen Dewan Keamanan (DK) PBB. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
“Besok kami secara resmi akan menyampaikan posisi kami. Kami punya pertanyaan yang sangat sederhana: Apakah Rusia punya hak untuk tetap menjadi anggota permanen Dewan Keamanan PBB dan berada di PBB?” jelasnya dalam pidato televisinya, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (27/12).
Baca juga: Pesan Natal Paus Fransiskus: Dunia Sedang Lapar akan Perdamaian
“Kami punya jawaban yang meyakinkan dan beralasan – tidak, ia tidak berhak.”
Kuleba mengatakan, pertanyaan terkait keanggotaan Rusia juga dibahas di lingkaran para diplomat. Selain Rusia, anggota permanen DK PBB yang memiliki hak veto yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan China.
Baca juga: Putin Sebut Rusia Ingin Akhiri Perang di Ukraina dengan Cara Ini
“Isu ini belum dibahas di konferensi pers dan dalam pernyataan publik oleh para kepala negara dan pemerintah, tapi di tingkat yang lebih rendah, orang-orang telah mempertanyakan hal itu – seperti apa seharusnya Rusia agar tidak menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan,” papar Kuleba.
DK PBB memiliki 15 negara anggota, bertugas untuk mengatasi krisis global dengan memberlakukan sanksi, menyetujui tindakan militer, dan menyetuju perubahan dalam piagam PBB. Namun lima anggota permanen tersebut, yang memiliki hak veto untuk memblok resolusi, merefleksikan dinamika kekuatan pada akhir Perang Dunia II.