EDISI.CO, BATAM– Masyarakat Melayu Pulau Rempang menggelar Halal Bihalal di Kampung Pasir Panjang, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang pada Rabu (8/5/2024). Acara yang merupakan rangkaian dari perayaan pada setiap momen hari raya Idulfitri ini dihadiri oleh ratusan masyarakat dari berbagai kampung di Pulau Rempang. Mereka berduyun memenuhi panggung yang disiapkan warga Kampung Pasir Panjang sebagai tuan rumah acara.
Masyarakat Rempang juga memanfaatkan momen Halal Bihalal ini sebagai ajang menyatakan sikap menolak relokasi atau penggusuran. Pernyataan sikap menolak penggusuran ini memang selalu digaungkan masyarakat Rempang dalam banyak kesempatan.
Hari ini, warga berkumpul dan membentangkan spanduk. Serentak meneriakan pesan penolakan terhadap rencana pemerintah melakukan penggusuran di kampung-kampung mereka.
Rafi Bin Ramli dan Iswandi bin Yakub, dua warga yang sebelumnya ditangkap dan dinyatakan bersalah dalam demo mendukung warga Rempang di kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam pada 11 September 2023 lalu, menjadi tamu kehormatan dalam kegiatan ini. Keduanya diarak menuju panggung acara dengan iringan kompang dan Bunga Mayang.
Tamu kehormatan ini disambut oleh warga dengan atraksi silat sebelum akhirnya sampai di panggung utama acara. Taburan beras kuning pembawa Bunga Rampai mengiringi gerak mereka. Demikian juga peluk dan cium dari warga yang antusias menyambut dan memberi gelar Pejuang Rempang untuk keduanya.
Sambutan dari warga Kampung Pasir Panjang sebagai tuan rumah; Bang Long; Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengawali acara. Berlanjut dengan ceramah dan doa bersama.
Saling bersalaman sebagai simbol meminta maaf dan memaafkan menutup acara Halal Bihalal di Pulau Rempang ini. Warga kemudian berkumpul dan menyatakan sikap menolak relokasi atau penggusuran, mereka juga suarakan menolak investasi yang dapat membahayakan ruang hidup masyarakat Melayu di sini.
Ketua RW 003 Kampung Pasir Panjang, Rizan, dalam sambutannya menuturkan Halal Bihalal ini sebagai bagian dari upaya bersama menjaga keutuhan masyarakat Pulau Rempang. Kebersamaan menjadi hal penting harus selalu terjaga, apalagi bagi masyarakat Pulau Rempang yang tengah menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan ruang hidupnya.
Baca juga: Riset Ungkap Pari Manta Karang Raja Ampat Tergolong “Anak Rumahan” di Habitatnya
Rizan mengajak semua pihak dapat bersatu padu. Ia juga menyampaikan penghargaan pada pihak-pihak yang tidak lelah membersamai perjuangan masyarakat Pulau Rempang. Utamanya Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang yang sejak awal mendampingi masyarakat.
Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Even Sembiring, mengaku bersyukur masyarakat Pulau Rempang terus menjaga semangat mereka memperjuangkan keadilan. Pihaknya akan terus bersama masyarakat selama semangat perjuangan itu ada.
Even juga mengapresiasi masyarakat Rempang yang menyambut dengan sangat ramah kehadiran Walhi Riau dan segenap lembaga yang tergabung dalam Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang.
“Kami sudah menganggap Rempang ini adalah rumah.”
Lebih jauh, Even mengingatkan kepada semua masyarakat yang hadir bahwa perjuangan mempertahankan ruang hidup warga di Pulau Rempang adalah perjuangan masyarakat Rempang itu sendiri. Untuk itu masyarakat harus tetap terus menjaga semangat mempertahankan apa yang masyarakat yakini sebagai hak.
Uslaini, Eksekutif Nasional Walhi dari divisi Pengembangan dan Perlindungan Wilayah Kelola Rakyat, mengaku senang dengan semangat perjuangan masyarakat Rempang yang saling mendukung satu sama lain. Tetap bersatu mempertahankan tanah yang diyakini masyarakat sebagai hak mereka.
Ia mengingatkan bahwa perjuangan masyarakat di masa mendatang akan lebih berat. Sehingga kekompakan yang terjalin harus tetap dipupuk dan tumbuh subur di tengah-tengah warga.
“Kami berharap kita bisa tetap kompak, saling dukung.”