EDISI.CO, BATAM– Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri, inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi reklamasi PT Blue Steel Industri (BSI) pada Selasa (4/4/2023).
Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) DKP Kota Batam, Isnur Fauzi, mengatakan yang menjadi perhatian penting yakni dampak dari aktivitas reklamasi oleh perusahaan pada warga Kampung Tua Panau.
Isnur melanjutkan, memang perizinan dan proses lainnya sedang dalam pengurusan di Jakarta. Meskipun demikian, pengerjaan sudah dimulai, dan itu tidak bermasalah.
Baca juga: Sambut Lebaran jangan sampai Berhutang
“Kita sama-sama lihat ada kampung tua yang sedikit terganggu dari proses reklamasi ini. Seperti keruhnya air laut yang mengganggu nelayan,” sambungnya.
Sampai saat ini, pihak PT BSI belum pernah melakukan komunikasi dengan DKP. Pihaknya baru hanya mendapatkan informasi setelah adanya pertemuan antara warga Kampung Tua Panau dengan Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri), Wahyu Wahyudin pada Jumat (10/3/2023) lalu.
“Belum ada komunikasi antara DKP dengan pihak perusahaan. Sebelumnya sudah difasilitasi oleh pak Wahyu, mudah mudahan kedepannya kita komunikasinya berjalan dengan baik,” tuturnya.
Isnur menjelaskan, pihaknya akan mempelajari dan mengkaji terlebih dahulu hasil dari sidak tersebut, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kepada proyek reklamasi PT BSI yang berdapampak pada warga sekitar lokasi.
“Nanti kita akan kita pelajari terlebih dulu hasil daripada disini, baru kemudian nanti kita tentukan rekomendasi seperti apa kira-kira yang akan kita sampaikan kepada pihak perusahaan”, pungkasnya.
Sebelumnya, ratusan warga Kampung Tua Panau, Telaga Punggur, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, mendatangi lokasi proyek reklamasi PT Blue Steel Industri (BSI), Jumat (10/3/2023).
Kedatangan mereka tersebut mengeluhkan aktivitas reklamasi yang lakukan oleh perusahaan yang berdampak pada warga sekitar lokasi. Mulai dari jalan yang berdebu, tertimbunnya Pohon Mangrove, hingga keruhnya air laut.
Diketahui, PT BSI mengelola lahan seluas lebih kurang 62 hektar. Perwakilan PT BSI, Heri Dwi mengatakan, pada lahan tersebut nantinya akan dibangun shipyard dan kawasan industri.
Penulis: Irvan F.