Masjid Tanjak Bandara Hang Nadim, Batam. Dok; ist.
EDISI.CO, BATAM– Plafon Masjid Tanjak di Bandara Hang Nadim, Batam roboh, pada Kamis (8/9) pukul 07.30 WIB. Total kerusakan plafon mencapai 35 persen dari seluruh permukaan langit-langit masjid.
Dilansir dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Batam, masjid yang berbentuk penutup kepala khas laki-laki Melayu itu menelan biaya mencapai Rp42,5 miliar, dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket adalah Rp 41,8 miliar.
Baca juga: Plafon Rusak, Masjid Tanjak Ditutup Selama Dua Bulan
Proyek pembangunan Masjid Tanjak dilelang dengan nama tender ‘Pembangunan Masjid di Bandara Hang Nadiem’ pada 13 November 2020, dan diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto pada akhir 24 Juni 2022.
Dalam prosesnya, sebanyak 103 peserta tender terdaftar dan jadi peserta lelang. Proyek pembangunan Masjid Tanjak akhirnya dimenangkan oleh PT Nenci Citra Pratama dengan nilai hampir Rp40 miliar. Diketahui, PT Nenci Citra Pratama adalah salah satu perusahaan konstruksi dari ibu kota yang beralamat di Jalan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur.
Baca juga: Baru 2 Bulan Diresmikan, Plafon Masjid Tanjak Batam Roboh
Pasca robohnya plafon, Masjid Tanjak langsung ditutup selama kurang lebih dua bulan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait.
“Oleh karena itu, untuk sementara, Masjid Tanjak Batam ditutup untuk peribadahan selama kurang-lebih dua bulan untuk memastikan keadaan semua plafon aman dan kuat,” ujar Ariastuty dalam keterangan persnya.
Ia menuturkan, penutupan tersebut dilakukan untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan. Ariastuty juga menegaskan bahwa ini merupakan tanggung jawab pihak kontraktor karena masih dalam masa pemeliharaan.
“Ini masih tanggungjawab dari kontraktor karena masih dalam masa pemeliharaan,” pungkasnya.
Penulis: Ivan