EDISI.CO, MINAHASA- Dana Tunggu Hunian menjadi salah satu cara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan korban Abrasi di Pantai Boulevard Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan pada Rabu (15/6/2022) mendapatkan perlindungan.
Kepala BNPB, Suharyanto, menjelaskan model bantuan ini sebagai bentuk percepatan pemenuhan hak-hak masyarakat terdampak abrasi pantai. Dana Tunggu Hunian ini dapat digunakan masyarakat untuk menyewa tempat tinggal sementara, sampai hunian tetap yang baru terbangun.
“Bagi para pengungsi akan mendapatkan bantuan dari pusat yang namanya Dana Tunggu Hunian. Kalau ada hunian sementara boleh saja. Nanti bisa ditempati hingga hunian tetap jadi,” kata Suharyanto di laman resmi BNPB.
Baca juga: Tujuh Korban Kecelakaan Laut di Perairan Batam Masih dalam Pencarian
Guna mendukung pelaksanaannya, Suharyanto meminta kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk segera mendata seluruh masyarakat yang terdampak. Di samping itu, pemerintah setempat juga diharapkan segera mengambil kebijakan untuk penyediaan lahan hunian baru bagi masyarakat yang saat ini sudah terdampak maupun yang terancam abrasi pantai.
Pada pelaksanaannya nanti, Suharyanto mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagaimana praktik yang telah dilakukan guna penyediaan tempat tinggal bagi warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
“Saya akan minta bantuan ke Kementerian PUPR saja biar cepat. Mereka sudah punya prototipe seperti yang sudah ada bagi warga lereng Semeru,” jelas Suharyanto.
Baca juga: Kapal PMI Ilegal Kecelakaan Laut di Pulau Putri Batam, 23 Orang Selamat, 7 Masih Hilang
Untuk diketahu, berdasarkan data perkembangan kaji cepat bencana abrasi pantai di Minahasa Selatan per Jumat (17/6), ada sebanyak 353 warga yang mengungsi akibat fenomena abrasi yang terjadi di Pantai Boulevard Amurang pada Rabu (15/6/2022).
Adapun kerugian materi yang dihimpun sebanyak 31 unit rumah rusak berat; satu jembatan rusak berat; 5 unit cottage terdampak; 1 unit kafetaria dan kawasan destinasi wisata juga turut terdampak.