EDISI.CO, NASIONAL- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Desa Wisata Negeri Hila di Maluku Tengah yang berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dengan daya tarik utama wisata sejarah dan budaya.
Sandiaga menjelaskan, desa yang memiliki keunggulan peninggalan sejarah Benteng Amsterdam ini memiliki banyak cerita sejarah tentang awal mula jalur rempah yang terkenal di dunia itu.
“Ini merupakan titik nol dan awal mula dari jalur rempah dunia. Ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih banyak sejarah tentang kekayaan budaya di Indonesia. Apresiasi kami untuk Kelompok Sadar Wisata dan Pemerintah Daerah,” imbuhnya saat visitasi 50 besar ADWI 2022 di Desa Wisata Negeri Hila di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (11/9), dilansir dari laman kemenparekraf.go.id.
Baca juga: Bandara Dhoho Kediri Jadi Bandara Pertama yang Dibiayai Swasta Murni
Desa Wisata Negeri Hila terletak di pantai utara Pulau Ambon yang berjarak sekitar 37 km dari pusat kota dan 46 km dari Bandara Internasional Pattimura Ambon dan dapat dijangkau dengan kenderaan roda dua maupun roda empat.
Selain benteng berwarna putih dan beratap merah itu, ada juga bangunan sejarah lainnya seperti Gereja Immanuel yang dibangun oleh masyarakat Muslim di sana dan kemudian terdapat Masjid Hasan Soleman yang merupakan masjid tertua didirikan pada tahun 1702, konstruksi masjid ini tidak menggunakan paku pada bangunannya.
Baca juga: Menkeu Sebut Pertemuan Dewan Pengurus G20 Tonggak Penting Penguatan Arsitektur Kesehatan Global
Sandiaga berharap kegiatan ini dapat menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Selain juga mendorong daerah untuk dapat menciptakan desa wisata baru selanjutnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa.
“Kebangkitan ekonomi harus berawal dari desa-desa untuk membangun Indonesia,” pungkasnya.
Turut hadir mendampingi Menparekraf Staf Khusus Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis, Ario Prawiseso; dan Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf, Indra Ni Tua.