
EDISI.CO, BATAM– Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Kepri, meminta agar biaya Visa on Arrival (VoA) atau visa kedatangan bagi wisatawan mancanegara dihapus. Khususnya negara-negara pemasok wisman terbesar selama ini seperti Korea; Jepang; India dan Australia juga xpatriate yang tinggal di Singapura atau permanent residence Singapura.
Hal itu disampaikan Ketua Asita Kepri, Eva Betis dalam pertemuan pelaku pariwisata dengan Komisi X DPR RI saat kunjungan kerja di Batam, Jumat (23/9/2022).
“Kami meminta mengajukan kepada DPR RI khususnya Komisi X memberikan langkah langkah pemberian incentive kepada wisman yang datang ke Batam sebagai ajang promosi Batam,” katanya.
Baca juga: Terus Jaga Tukik dan Ekosistem Penyu di Pulau Anak Karas
“Promosi bisa untuk beberapa bulan saja. Tiga atau dua bulan supaya pariwisata kembali menggeliat di Kepri, khususnya Batam dan Bintan seperti insentif buat ferry, restaurant, hotel dan lainya,” tambahnya.
Ia berharap dukungan dari DPR RI untuk memajukan dan memulihkan kembali pariwisata di Kepri di masa pandemi Covid-19 ini.
“Jangan sampai pariwisata di Kepri, khususnya Batam Bintan pariwisatanya tenggelam dengan promo-promo yang diberikan oleh negara-negara tetangga karena kita kalah saing dari segi harga, objek, regulasi yang lebih mudah di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta Komisi X DPR RI segera mengambil tindakan yang progresive untuk menanggulangi masalah-masalah pariwisata yanh ada di Kepri.
“Untuk memulihkan pariwisata mohon usulan kami diteruskan seperti mulai dari VoA, branding atau incentive, ferry ticket dan pesawat yang mahal dan lainnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan kunjungan wisman ke Kota Batam mulai membaik, namun perlu dukungan Pemerintah Pusat agar pariwisata Batam kembali menggeliat.
“Pelaku pariwisata sudah menyampaikan usulan melalui Komisi X DPR RI, semoga bisa terealisasi. Untuk Batam saat ini melalui Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, sudah membangun demi pariwisata Batam,” ujarnya.