
Edisi/Pemprov Kepri
EDISI.CO, KEPRI-Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator RI Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjaitan berkaitan dengan rencana penambahan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang. Nilai penambahan investasi di KEK Galang Batang sebesar USD 2 miliar atau setara dengan Rp30 triliun.
Pengembangan investasi di KEK Galang Batang ini dinilai oleh pemerintah pusat sebagai role model investasi yang berkelanjutan dan dapat ditiru daerah lain di Indonesia.
Baca juga: DPD PDI Perjuangan Kepri Laporkan Timsus Gubernur ke Polda Kepri
Dalam pertemuan tersebut, Luhut Binsar Panjaitan menyambut baik rencana penambahan investasi dan dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan lauching penambahan dan pengembangan investasi di kawasan industri dimaksud.
KEK Galang Batang beroperasi sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang (bauksit) dan produk turunannya baik dari refinery maupun dari proses smelter. Kawasan ini menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa.
“Banyak harapan kedepan bahwa kawasan KEK Galang Batang menjadi contoh pengembangan industri yang ramah lingkungan (geen energy),” kata Ansar.
Baca juga: Plat Kendaraan di Batam, Bintan dan Karimun akan Berwarna Hijau
Ansar juga menaruh harapan dengan penambahan investasi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kepri khususnya pulau Bintan.
Keseriusan Kepri dalam meyakinkan investor, salah satunya adalah jaminan terkait pelayanan perizinan agar dalam kondisi pemulihan ekonomi di Kepri akan bisa cepat melalui penyerapan tenaga kerja.
“Kami juga meminta Direktur KEK Galang Batang dapat memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal yaitu anak-anak tempatan dengan memperhitungkan spesifikasi bidang kerjanya agar anak daerah mendapat porsi di kawanan industri KEK Galang Batang,” ujar Ansar.
KEK Galang Batang diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 23.200 orang, tersebar untuk industri pengolahan refinery sebesar 350 orang, industri pengolahan smelter sebesar 260 orang dan jasa dermaga serta pelabuhan yang berpotensi menciptakan kegiatan ikutan (multiplier effect) di kawasan tersebut.
Baca juga: Masterplan untuk Wujudkan Kepri Jadi Lokomotif Investasi
Ansar menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan anak-anaknya agar dapat bekerja di kawasan industri ini.
Dalam pertemuan tersebut, Ansar juga meminta dukungan Luhut membantu percepatan penyediaan penambahan kapasitas listrik di kawasan KEK Galang Batang.
Untuk diketahui pada 3 September 2022 lalu, PLN dan PT BAI telah melakukan kerjasama untuk penyediaan daya listrik sebesar 1.300 megawatt (MW) untuk PT BAI hingga tahun 2050. Pasokannya akan dilakukan secara bertahap, yakni 300 MW di tahun 2026, 500 MW di tahun 2027, dan 1.300 MW di tahun 2029-2050.
Dalam penyediaan tersebut PLN akan mengedepankan pasokan daya dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang potensinya sangat besar di Sumatera.