EDISI.CO, BATAM– Kendi Jenever menjadi benda koleksi terbaru museum Batam Raja Ali Haji. Botol yang ditemukan sekitar tahun 2018 oleh salah satu warga Pulau Karas bernama Rustam, diperkenalkan pada Malam Puncak Peringatan Hari Jadi Museum Batam Raja Ali Haji pada Jumat (14/10/2022).
Kendi Jenever ini adalah sebuah botol berwarna coklat muda dengan kondisi warna yang sudah rusak, berbentuk bulat, tidak ada telinga dan kapasitas isi botol 1 liter.
Baca juga: Kinerja Positif Bank Perkreditan Rakyat di Kepri Periode Agustus 2022
Botol ini terbuat dari bahan tembikar tanah dan glasir yang dikenal oleh masyarakat Belanda sebagai Kendi Jeniver yang digunakan sebagai wadah air minum anggur yang difermentasi sehingga menjadi air anggur (Tuak). Botol ini biasanya selalu dijumpai pada bekas bangunan Belanda yang ada terutama pada masa Kolonial Belanda.
Botol berdimensi 29,5 Cm dengan diameter 9,5 Cm buatan Belanda sekitar tahun 1860-1880 ini bertuliskan Hulstkamp & Zoon & Molyn Rotterdam. Botol tersebut dipergunakan semasa Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Batam.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Batam, Senny Thirtywani, dalam laporannya menyebutkan hingga saat ini museum Batam telah memiliki 78 koleksi.
“Kami akan terus berupaya menambah benda-benda koleksi sehingga terajut utuh sejarah Kota Batam. Sejak Januari 2022 hingga bulan September 2022 lalu, jumlah kunjungan Museum Batam sebanyak 4.185,” paparnya.
Baca juga: 3 Penyebab Sering Mengantuk di Pagi Hari
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yusfa Hendri, mengatakan museum adalah salah satu ciri peradaban kota modern. Kalau ingin melihat sebuah negara atau sebuah kota maka lihatlah museumnya.
“Dari museum, akan bisa mengetahui sejarah sebuah negara, sejarah peradaban sebuah kota atau sejarah peradaban sebuah negeri”, kata Yusfa Hendri.
“Karena itulah kalau nanti kita melihat di museum Batam ini, kita akan melihat sejarah Batam dari awal bermulanya Batam 18 Desember 1829 sampai dengan bagaimana Batam kedepan, itu semua sudah dipajang di relief di dalam museum ini,” tambahnya.
Yusfa melanjutkan, museum memiliki beberapa manfaat. Pertama mengandung edukasi, kalau orang dengan kesadarannya sendiri datang ke museum maka dia akan mendapatkan ilmu pengetahuan. Kedua inovasi, di museum banyak sekali dilakukan inovasi, baik tata letak dan sebagainya dan ini akan memberikan inspirasi bagi siapa saja yang datang ke museum. Orang yang sering datang ke museum maka daya inivasinya akan lebih kuat.
Baca juga: Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
Yang ketiga sebagai rekreasi. Di museum kita bisa menghilangkan kejenuhan, himpitan dari persoalan-persoalan yang kita hadapi dan kita akan menjadi rilek dengan melihat benda yang dipajang di museum. Dan yang keempat imajinatif.
Banyak orang, seniman dan sebagainya kalau dia kehilangan imajinasi, maka dia datang ke museum, meihat koleksi benda-benda di museum maka akan muncul imajinasinya dan dia akan mendapatkan inspirasi.
“Mari kita jadikan museum Batam ini sebagai salah satu destinasi yng membanggakan Kota Batam,” pungkasnya.