EDISI.CO, TEKNOLOGI- Apple dikabarkan menunda rencana produksi chip memori dari Yangtze Memory Technologies (YMTC), perusahaan pembuat chip asal China, untuk perangkat iPhone mereka.
Dilaporkan NikkeiAsia pada Senin (24/10), Apple telah melewati proses berbulan-bulan dalam merencanakan produksi memori flash 3D NAND 128-layer YMTC untuk iPhone.
Baca juga: Teleskop NASA Tangkap Penampakan Simpul Galaksi Berumur 11,5 Miliar Tahun
Chip ini disebut-sebut sebagai yang paling canggih di kalangan chip buatan China, meskipun masih satu atau dua generasi di bawah pemimpin pasar seperti Samsung Electronics dan Micron.
Menurut supply chain executive Apple, perusahaan awalnya berencana untuk mulai menggunakan chip YMTC yang didanai pemerintah pada awal tahun ini, karena dianggap 20 persen lebih murah daripada kompetitor.
Baca juga: Unik, Kelab Malam Ini Ubah Panas Tubuh Pengunjung Menjadi Listrik!
Nantinya, 40 persen iPhone yang diproduksi akan menggunakan chip YMTC. Namun, meningkatnya tekanan geopolitik dan kritik dari pembuat kebijakan AS membuat Apple mengubah arah.
Sementara itu, pada Jumat (7/10), Washington menempatkan YMTC pada Daftar Tidak Terverifikasi karena pejabat AS tidak dapat memverifikasi pengguna akhirnya.
Pun perusahaan yang ditambahkan ke daftar ini kemungkinan akan ditambahkan juga ke daftar hitam kontrol ekspor resmi, jika mereka tidak dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya sekitar 60 hari.
YMTC mengaku terpukul oleh kontrol ekspor yang lebih ketat ini. Aturan baru ini, di antara pembatasan lainnya, melarang pembuat peralatan chip AS menyediakan layanan atau dukungan teknis yang akan membantu perusahaan China memproduksi chip canggih.
Chip memori 128-layer YMTC termasuk dalam cakupan aturan ini. Ini berarti Apple mungkin tidak lagi memiliki kapasitas teknologi untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas chip yang mumpuni untuk Apple.
“Apple mungkin ingin terus menggunakan YMTC di pasar lokal untuk China. Tetapi dengan cara pengaturan saat ini, sangat kecil kemungkinannya YMTC akan dapat memasok jenis chip NAND dalam beberapa tahun yang diinginkan Apple,” kata Brent Fredberg, direktur investasi di Brandes Investment Partners di San Diego.
Apple mulai terlibat dengan YMTC sejak 2018 dalam mencari solusi memori baru yang lebih hemat biaya. Selain itu, YMTC adalah harapan China untuk menembus arena memori flash NAND yang telah lama didominasi oleh segelintir perusahaan, yaitu Samsung dan SK Hynix dari Korea Selatan, Kioxia dari Jepang dan Micron dari AS.
Kesepakatan potensial dengan Apple dipandang oleh industri sebagai kemenangan besar untuk segmen semikonduktor China, karena akan membuktikan kemampuannya untuk menyediakan produk berkualitas bagi merek global teratas.
YMTC telah meningkatkan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada peralatan dan komponen pembuat chip Amerika sejak 2020, menyusul tindakan keras Washington terhadap Huawei Technologies.
Namun, mengganti pemasok AS tidak mudah mengingat cengkeraman mereka pada bidang-bidang utama seperti alat pembuat chip dan rencana YMTC untuk meningkatkan produksi masih sangat bergantung pada dukungan AS. Sampai saat ini, Apple dan YMTC belum menanggapi permintaan komentar.