
Gedung Pertamina. Dok; Ist.
EDISI.CO, NASIONAL- Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati terus mendorong Pertamina NRE sebagai subholding energi baru terbarukan (EBT) Pertamina untuk lebih serius mengoptimalkan captive market solar photovoltaic (PV) rooftop atau PLTS atap di Indonesia.
Dia mengatakan, Pertamina Group akan terus mendukung upaya pengembangan EBT yang ditugaskan kepada Pertamina NRE. Ini dilakukan agar anak perusahaan itu bisa memanfaatkan peluang di sektor energi terbarukan (renewable energy) di masa mendatang.
Baca juga: Pemerintah Optimis Inflasi Sepanjang Tahun 2022 di Bawah 6 Persen
“Sudah ada pasarnya terbuka, kami hitung contoh solar PV ada sekitar 800 megawatt, maksimal 1.500 MW, boleh ditanya perusahaan lain tidak ada captive market itu,” ucap Nicke dalam acara Launching Pertamina NRE, pada Kamis (3/11), dilansir dari laman Pertamina.
Nicke menambahkan, nantinya Pertamina NRE akan menerima alokasi investasi yang signifikan supaya bisa mengoptimalkan pengembangan energi terbarukan.
Ia menegaskan, Pertamina memiliki rantai nilai pasok yang cukup kuat dari sisi hulu hingga hilir guna mendukung Pertamina NRE agar lebih fokus dalam pengembangan bisnis EBT.
Baca juga: Pastikan Harga Telur Tetap Stabil, Pemerintah Susun Harga Acuan
“Ini kami akan dukung Pertamina NRE dari hulu ke hilir agar bisa menggantikan ‘kakaknya’, maka akses yang ada diberikan seperti rencana investasi ke depan itu sudah ada,” sambungnya.
Nicke meyakini Pertamina NRE adalah subholding Pertamina yang bisa menjadi ujung tombak untuk membangun bisnis masa depan Pertamina, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam mencapai target net zero emission tahun 2060.
Ini bisa terlaksana melalui tiga pilar strategisnya, yaitu solusi rendah karbon (low carbon solutions), pengembangan energi baru dan terbarukan, dan pengembangan bisnis energi masa depan.