
Ilustrasi kawasan industri. Dok; Ist.
EDISI.CO, NASIONAL- Kementerian Perindustrian akan meluncurkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada akhir November. Sama seperti purchasing Managers’ Index (PMI) yang dirilis oleh S&P Global dan Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI BI), IKI juga akan menjadi parameter kinerja industri.
Hanya saja, Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Perindustrian Wulan Aprilianti Permatasari menyampaikan bahwa yang ditekankan pada IKI yaitu responden lebih banyak karena mewakili subsektor industri.
Baca juga: Perkuat Tata Kelola Pelabuhan, Pelindo Jajaki Kolaborasi dengan TII
“Laporan IKI nantinya menekankan pada responden yang lebih banyak jumlahnya, yang mewakili seluruh subsektor industri,” ujar Wulan, dikutip dari laman resmi Kemenperin, Selasa (8/11).
Wulan menyampaikan, dalam pembentukan IKI, Kemenperin didukung oleh para akademisi dan peneliti dari universitas dan lembaga penelitian. Sebelum peluncuran IKI, Kemenperin sudah terlebih dulu menyelenggarakan Expert Meeting pada 3 November 2022, untuk mendapatkan masukan dari para peserta terhadap konsep IKI yang telah disusun antara lain variabel, bobot variabel, dan daftar responden IKI.
Baca juga: Menteri Basuki: Kontrak Proyek Pembangunan Istana Presiden di IKN Diteken Pekan Ini
Selain itu, akan memberikan pelatihan kepada para pelaku industri untuk pengisian kuesioner pelaporan IKI yang nantinya akan dilakukan setiap bulan secara daring melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Wulan mengatakan, pelaporan IKI bertujuan untuk mengetahui persepsi para pelaku industri terhadap kondisi industri pada bulan pelaporan dan prospek bisnis enam bulan ke depan.
“Perusahaan Industri harus melaporkan kegiatan industrinya melalui kuesioner online mulai tanggal 12 sampai dengan 23 setiap bulannya melalui portal SIINas. Saat ini jumlah pemilik akun SIINas sebanyak 36.039 akun dan mereka merupakan referensi responden dari IKI,” papar Wulan.
Kemenperin menilai, IKI dapat bermanfaat sebagai indikator penilaian industri yang terpercaya, terkini, terlengkap, dan terdetail serta mampu mendiagnosa lebih awal permasalahan sampai pada subsektor-subsektor industri, sehingga dapat diselesaikan lebih cepat dan tepat.