EDISI.CO, BATAM– Badan Pengusahaan (BP) Batam selalu berupaya meningkatkan sinergi dengan beberapa perusahaan yang membuka pendidikan dan pelatihan vokasi. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan angkatan kerja di Kota Batam.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan sejauh ini, sudah ada sinergi BP Batam dengan Purwadhika Digital Technology di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa. Memberikan koneksi pekerjaan untuk karir digital lebih dari 1.000 perusahaan di Indonesia, Hongkong dan Singapura. Kemudian ada Apple Developer Academy untuk pendidikan coding dan design.
Baca juga: Mendorong Pawai Tatung Batam-Kepri 2022 Jadi Event Internasional Tahunan di Kepri
Pihaknya juga bersinergi dengan PT Citra Tubindo yang memiliki sejumlah pelatihan vokasi. Diantaranya Project Valerie untuk pendidikan tingkat SMK untuk bagian produksi dan maintenance, Project Tefa untuk pendidikan di tingkat SMK untuk bagian safety, Project Sarah untuk tingkat D3 dan D4 dan Program Terrie untuk pendidikan S1.
“Lalu PT Infineon Technologies Batam memiliki program magang (Jumpstart) 1 tahun untuk pendidikan di bidang engineer,” sebut Ariastuty.
Ariastuty menjelaskan kalau Kota Batam memang masih menjadi magnet bagi pencari kerja dari seluruh daerah di Indonesia. Hal ini terlihat dari sebanyak 12 ribu pelamar kerja mengikuti Job Fair Batam 2022 yang digelar 7-9 November lalu.
“Dari informasi yang dihimpun bahwa tidak semua pelamar kerja itu yang belum bekerja, ada juga pelamar kerja yang ingin mencari posisi yang lebih baik dari sebelumnya,” kata Ariastuty, Senin, (14/11/2022).
Baca juga: Amsakar: Dahsyatnya Kontingen Batam
Lebih jauh Ariastuty menjelaskan kalau penerimaan nilai investasi asing untuk Semester I 2022 di Batam sebesar Rp 5,116 triliun dengan 696 proyek. Data ASEAN Statistic menyebutkan penanaman modal asing PMA atau Foreign Direct Investment (FDI) di kawasan ASEAN selama periode tahun 2021 menempatkan Indonesia diurutan kedua dengan nilai Rp285 triliun di bawah Singapura di urutan pertama dengan nilai investasi tersebesar mencapai Rp1.000 triliun. Sedangkan Vietnam barada di urutan tiga dengan nilai Rp223 triliun.
Dengan realisasi investasi di Batam tersebut, pihaknya tidak cukup puas dan akan terus mengembangkan promosi investasi dengan sejumlah upaya.
“Kita bekerjasama dgn berbagai asosiasi baik lokal, nasional dan internasional seperti HKI, BSOA, Apindo, Amcham (american chamber of commerce), SBF (Singapore Business Federation) dan lainnya, baru-baru ini BP Batam menerima HKI Indonesia. Kita terus berafiliasi,” ujar Ariastuty.
Baca juga: Mendorong Kebangkitan Ekonomi Digital lewat Internet Expo Kepri 2022
BP Batam juga menjalin kerja sama dengan kedutaan besar asing di Indonesia maupun kedutaan Indonesia di luar negeri. Sebelumnya BP Batam menerima kunjungan kedutaan besar Denmark tentang pengelolaan limbah, kedutaan besar Belanda tentang perkapalan dan kelautan dan kedutaan besar Amerika dan Kanada di bidang digital dan semikonduktor.