EDISI.CO, INTERNASIONAL- Badan penerbangan sipil di Nepal menyampaikan, penyebab jatuhnya pesawat Yeti Airlines pada Minggu (15/1) bukan karena cuaca buruk, tapi masalah teknis.
Pesawat yang membawa 72 orang; 68 penumpang dan empat kru itu jatuh di Kota Pokhara, setelah terbang dari Kathmandu. Pesawat ini jatuh sesaat sebelum mendarat di Bandara Internasional Pokhara.
Baca juga: ExxonMobil Sudah Prediksi Perubahan Iklim Sejak 50 Tahun Lalu
Badan penerbangan sipil mengatakan, api terlihat dari pesawat tersebut sesaat sebelum mendarat, karena itulah mereka mengesampingkan cuaca buruk sebagai penyebab kecelakaan, dikutip dari laman India Today, Selasa (17/1).
Badan ini mengatakan cuaca di Pokhara kemarin dalam kondisi cerah. Namun demikian, penyebab pasti jatuhnya pesawat jenis ATR72 itu baru dapat diketahui setelah data dari kotak hitam dianalisis.
Baca juga: Meski Bongkar Aib Kerajaan, Buku Pangeran Harry Pecahkan Rekor Penjualan Terlaris di Inggris
Pesawat itu dilaporkan jatuh 10 detik sebelum mendarat. Menurut staf Air Traffic Control (ATC), landasan pacu Pokhara dibangun dengan arah timur-barat.
Awalnya, pilot meminta pendaratan di timur dan izin diberikan. Namun, beberapa saat kemudian, pilot meminta izin untuk mendarat di arah barat dan pihak ATC mengizinkan. Tapi kemudian pesawat itu jatuh 10 detik sebelum mendarat.
Sebanyak 68 penumpang dikonfirmasi tewas oleh badan penerbangan sipil, di antaranya sejumlah warga negara asing. Pesawat tersebut jatuh ke kawasan hutan di pinggir sungai Seti Gandaki yang mengalir di antara bandara domestik lama dan Bandara Internasional Pokhara.
“53 orang Nepal, lima warga India, empat Rusia, satu warga negara Irlandia, dua orang Korea, satu orang Argentina, dan satu warga negara Prancis berada di dalam pesawat saat kecelakaan,” jelas pejabat bandara.