
Penyaluran bantuan logistik oleh relawan PMI untuk korban bencana longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Dok; Ist.
EDISI.CO, BATAM– Bantuan berupa logistik dan peralatan pun terus didorong menuju lokasi terdampak. Salah satunya datang dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batam yang menyalurkan bantuan dan donasi senilai Rp20 juta. Bantuan tersebut disalurkan pengurus PMI Kota Batam, Asmin Patros dan diterima secara simbolis oleh Ketua PMI Kabupaten Natuna, Suhelmi, Rabu (8/3/2023).
Bencana tanah longsor yang terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023) mengakibatkan kerugian bagi warga yang terdampak.
Sekretaris PMI Kota Batam, Asmin Patros, menuturkan aksesibilitas menuju lokasi bencana Pulau Serasan saat ini hanya dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi laut dan sedikit memperlambat penyaluran bantuan.
“Kondisi ini disiasati dengan pengiriman bantuan secara bertahap dari posko PMI Kabupaten Natuna di Ranai dan relawan PMI yang membawanya keseberang diangkut dengan menggunakan kapal laut milik pemerintah dan swasta,” tuturnya.
Baca juga: 5.500 paket Sembako Bersubsidi untuk Kecamatan Batam Kota
Ia menjelaskan, cuara buruk dan intensitas hujan yang tinggi disertai jarak tempuh yang jauh seama 12-14 jam menggunakan kapal menjadi faktor kendala pengiriman logistik ke lokasi terdampak.
Untuk fase tanggap darurat bencana, PMI telah memobilisasi relawan yang difokuskan untuk penanganan bencana yang memiliki spesialisasi manajemen tanggap darurat bencana, pertolongan pertama, evakuasi relief dan distribusi. Selain itu, PMI juga membawa logistik kitchen kit, selimut dan kebutuhan lainnya.
Ketua PMI Kab Natuna Suhelmi, menyampaikan bahwa donasi yang telah dikirimkan oleh PMI Kota Batam akan disalurkan dalam bentuk bantuan logistik yang diperlukan sesuai kebutuhan.
“Kita akan terus melakukan penanggulangan bencana longsor di Pulau Serasan sampai tahap pemulihan,” tuturnya.
Pelayanan psikososial untuk korban bencana, lanjutnya Suhelmi, kebutuhan perlengkapan sekolah anak-anak, air dan sanitasi, dan hunian sementara akan menjadi prioritas PMI ke depan.