
LPG 3 kilogram.(ist)
EDISI.CO, BATAM– Ketersediaan gas elpiji 3 kg atau gas melon di kota Batam menjelang Bulan Ramadan 1444H/2023 masih aman. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau.
Gustian menampik adanya soal kelangkaan melon di Kota Batam yang beredar beberapa waktu lalu.
“Ada info soal kelangkaan gas (elpiji 3 kg) jadi kami luruskan. Bahwa ketersediaan gas aman,” ujar Gustian di Batam, (Selasa 21/3/2023).
Ia menambahkan, Disperindag kota Batam juga telah menambahkan pendistribusian kuota gas elpiji 3 kg di sembilan kecamatan yang ada di kota Batam.
“Masing-masing kecamatan mendapatkan tambahan pasokan 560 tabung gas,” lanjutnya.
Baca juga: AirNav Proyeksi ada 4.900 Penerbangan saat Mudik Lebaran 2023
Gustian menjelaskan, meningkatnya aktivitas masyarat menjelang bulan puasa menyebabkan meningkatnya permintaan. Terutama pada wilayah dengan jumlah pelaku usaha yang tinggi dan padat penududuk.
Senada, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, egaskan tidak ada kelangkaan gas elpiji, melainkan adanya kendala distribusi saja.
“Empat hari lalu memang ada kendala distribusi dari Tanjunguban ke Batam,” tuturnya.
Pada proses pemulihan distribusi, Pertamina menambah ekstra pelayanan dari agen ke pangkalan. Bahkan agen yang libur pada hari Minggu tetap disuruh buka supaya dapat melayani pendistribusian gas ke pangkalan.
“Setengah hari saja ada kendala distribusi, memang mesti cepat dipulihkan. Untuk kebutuhan elpiji di Batam sebanyak 150 metrik ton per hari.” terang Satria.
Satria menyesalkan tindakan beberapa pihak yang menaikkan harga gas elpiji 3 kg mencapai harga Rp26 ribu.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak menimbun elpiji saat ada kendala pendistribusian dan menggunakan gas elpiji sesuai dengan keperluan saja.
Penulis: Irvan F.