EDISI.CO, BATAM– Warga Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Batam menggelar doa bersama di Simpang Dapur 6, Kelurahan Sembulang pada Kamis (31/8/2023) malam. Gelaran doa bersama ini sebagai ikhtiar masyarakat agar kampung mereka tidak tergusur akibat rencana pembangunan oleh pemerintah.
Warga Kampung Tanjung Banon, Rosnan, menuturkan ratusan warga yang tidak memiliki kesibukan ambil bagian dalam pembacaan doa. Warga datang dari berbagai kampung dan kebun yang ada di Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate.
“Kami tidak menolak pembangunan. Kami hanya ingin kampung kami tidak digusur,” kata Rosnan.
Baca juga: Negara Titipkan Pulau Kecil pada Masyarakat Hukum Adat, Lokal dan Tradisional
Sebelumnya, warga dua kelurahan di Pulau Rempang ini juga menggelar doa bersama pada 13 Agustus 2023 lalu. Saat itu lokasi kegiatan digelar di Lapangan Sepakbola di Kampung Sembulang.
Warga Pulau Rempang saat menggelar doa bersam di simpang Dapur 6, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Batam pada Kamis (31/8/2023) malam-Edisi/ist.
Pada prosesnya, warga melakukan berbagai cara agar dapat tetap tinggal dan menjalani kehidupan seperti biasa di kampung-kampung mereka. Warga telah menggelar aksi demonstrasi menolak penggusuran di depan Gedung Badan Pengusahaan (BP) Batam pada 23 Agustus 2023 lalu.
Warga menuntut pemerintah tidak menggusur kampung yang telah mereka huni ratusan tahun secara turun temurun.
Warga juga menolak tim terpadu yang akan melakukan pemasangan patok tata batas hutan di Pulau Rempang sebelum ada jaminan kampung mereka tidak digusur. Warga berjaga di kampung mereka.
Dalam berbagai kesempatan, warga terus menyuarakan penolakan penggusuran. Mereka tidak menolak pembangunan, namun ingintetap tinggal di kampung-kampung yang sudah bersebati dengan mereka.